Mau Dapat Kredit Usaha dari Bank? Ini Tipsnya
Buleleng - Di luar kegigihan yang tinggi, modal merupakan salah satu faktor penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Ibarat pupuk, modal juga mampu mempercepat pertumbuhan bisnis.
Namun mencari modal bukan perkara yang mudah. Apalagi jikalau ingin menerima sumbangan dari bank, diharapkan persyaratan dan proses verifikasi yang panjang.
Seorang pengusaha penginapan di Bali Barat, I Ketut Tunas Asmarajaya berhasil memperoleh kredit modal kerja (KMK) dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Bahkan pemilik dari penginapan Tirta Sari Bungalows ini sudah 3 kali menerima pembiayaan dari BNI.
"Kalau BNI dari saya dapat sumbangan dari 2012. Pinjaman pertama itu take over dari BII, kurang lebih Rp 2 miliar. Sekarang terakhir saya dapat Rp 3,5 miliar," tuturnya kepada detikFinance, di Buleleng, Bali, Sabtu (22/7/2017).
Tunas mengatakan, untuk membuat perbankan tertarik memberi kredit, sang pengusaha harus memastikan terlebih dahulu bisnisnya sudah berjalan dan berpotensi berkembang. Makara jangan harap jikalau kita mengajukan sumbangan namun bisnisnya gres berupa rencana.
"Saya usaha dari nol, waktu itu tidak berani mengajukkan sumbangan besar. Bank biasanya paling cepat itu kalau sudah ada bisnisnya, bukan gres rencana," imbuhnya.
Tunas menjalankan bisnis perhotelan semenjak 2007. Kala itu beliau membangun penginapan kecil-kecilan yang hanya berisi 3 kamar di Desa Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Bali Barat.
Meski kala itu bisnisnya sudah berjalan, dirinya mengaku masih belum yakin untuk mengajukan sumbangan ke bank. Dia masih menggunakan modal langsung untuk berbagi penginapannya. Sebab beliau punya lahan seluas 6 hektar (ha) dan ketika itu hanya terpakai 1 ha.
Seiring berjalannya waktu, karenanya penginapannya berkembang sampai memiliki 7 kamar. Penginapannya juga mulai dikenal oleh wisatawan asing. Okupansinya juga mencapai 70%. Di titik itulah beliau berani mengajukan sumbangan ke bank.
"Saat itu kita sempat kekurangan kamar bahkan. Nah kita mau tambah kamar, tapi modal enggak ada. Baru ketika itu kita datangkan bank, kita jelaskan rencana pengembangan bisnis kita. Mulai dari penambahan bak renang, spa, dengan ausmsi kebutuhan segini. Ada beberapa bank yang kita tawarkan kebetulan BNI yang menyambut," terangnya.
Intinya, kata Tunas, sebelum mengajukan sumbangan dari bank pastikan dulu bisnis Anda sudah berjalan dan berpotensi berkembang. Kedua persiapkan dengan matang konsep pengembangan bisnis Anda, sehingga sesuai dengan jumlah pengajuan pinjaman.
Selain itu tentunya sebisa mungkin harus melaksanakan pembayaran kredit secara teratur. Sebab jikalau pembayaran lancar maka bank berpotensi kembali menyalurkan kredit. Seperti Tunas yang menerima KMK dari BNI sebanyak 3 kali.
Kini Tirta Sari Bungalows milik Tunas sudah semakin melebar sampai memili 22 kamar dengan kemudahan lengkap menyerupai spa dan bak renang. Omzet per bulan dari penginapannya itu mencapai Rp 500-600 juta. Bahkan beliau kini sudah mampu mengakuisisi 2 penginapan gres dan lini bisnis lainnya, adalah mini market.