Aher Minta Pengembang Properti Jabar Perhatikan Aspek Lingkungan

Foto: Dok Pemprov JabarFoto: Dok Pemprov Jabar

Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mendukung pengembangan properti di Jabar. Pria yang dekat disapa Aher ini juga menekankan pentingnya para pengembang memperhatikan aspek lingkungan dalam setiap proyeknya.

"Saya setuju teman-teman pengusaha yang mengusahakan properti atau perumahan, baik perumahan bagi masyarakat umum maupun perumahan bagi yang berpenghasilan lebih tinggi itu betul-betul memperhatikan aspek lingkungan," tutur Aher dalam keterangan tertulis, Kamis (30/11/2017).

Aher menyampaikan itu dalam pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XI Tahun 2017 Real Estate Indonesia (REI) Jawa Barat. Acara digelar di Ballroom The Trans Luxury Hotel, Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 289, Kota Bandung, Rabu (29/11).

Aher juga memuji langkah pengusaha perumahan dalam menata lingkungan di setiap proyek perumahan. Menurutnya, perumahan memperlihatkan donasi dalam memperbaiki tata ruang perkotaan dan perdesaan, serta meningkatkan kebahagiaan bagi penghuninya.

"Penataan perumahan lewat pengusahaan ibarat ini akan lebih tertata dibandingkan dengan bila masyarakat membuat rumah masing-masing satu per satu. Dan kelihatannya semrawutnya perkotaan kita, semrawutnya perkampungan kita gara-gara perumahannya masing-masing dibentuk tanpa perencanaan bersama," papar Aher.

"Dan jikalau sudah menjadi tempat atau perumahan yang dikelola oleh teman-teman real estate, Insya Tuhan akan terpelihara. Jadi, saya memandang bahwa kehadiran real estate dan kehadiran perusahaan yang mengusahakan perumahan rakyat itu sangat penting adanya untuk membangun kebahagiaan. Karena dengan demikian akan terjadi lingkungan yang baik ketika ditata lewat perumahan-perumahan tersebut," sambungnya.

Musda REI DPD Jawa Barat kali ini mengambil Tema: Pengaruh Pembangunan Infrastruktur dan Kebijakan Pemerintah Terhadap Bisnis Properti. REI menilai bahwa infrastruktur akan memperlihatkan imbas yang cukup berarti terhadap pembangunan ekonomi secara merata, sehingga hal tersebut harus diantisipasi semenjak dini.

"Jika berkaca pada pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa, khususnya di Jabodetabek. Pembangunan infrastruktur LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung belum begitu terlihat planning tempat untuk tujuan pemerataan tersebut. Yang ada malah penguasaan lahan secara terpihak di sekitaran infrastruktur tersebut oleh sebagian orang," jelas Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) REI Jawa Barat Irfan Frimansyah dalam sambutannya.

Untuk menghindari hal tersebut, berdasarkan Irfan perlu ada bagan kerjasama yang saling menguntungkan. Karena prospek pengembangan properti di lokasi pembangunan LRT dan Kereta Cepat akan menjadi market bisnis properti di lalu hari. Oleh alasannya ialah itu, Musda ini digelar sebagai sarana diskusi antara anggota REI Jawa Barat, para kawan kerja, serta pihak Pemerintah Daerah.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) REI, Sulaeman Sumawinata, menuturkan bahwa arah dari pembangunan ialah infrastruktur. Infrastruktur merupakan faktor penentu proyek pembangunan perumahan atau properti. Pembangunan akan bergerak ke arah dimana infrastruktur itu berada.

Sulaeman memandang Jawa Barat ialah salah satu pijakan pembangunan di Indonesia. "Jawa Barat dan DKI Jakarta itu pijakan. DKI itu sebetulnya titik sentral saja. Tapi pergerakan pembangunan itu sebetulnya ada di sekitarnya di Jawa Barat. Kalau lihat jalur Cikampek ke Cirebon itu sebentar lagi juga akan ibarat dari Cikampek ke Jakarta," kata Sulaeman.

Sulaeman juga melihat tema yang diambil Musda DPD REI Jawa Barat sangat sempurna dengan kondisi dikala ini. Menurutnya, kini sering terjadi pembangunan yang berantakan dimana-mana. Apabila infrastruktur didahulukan maka tata ruang daerahnya akan lebih tertata.

"Dampak dari pembangunan real estate ke arah yang lain-lain. Ada 174 industri ikutan, membuat investasi baru, membayar pajak, membuat lapangan kerja. Saya kira di sinilah pentingnya, memang kita harus sinergi dan Pemerintah harus sinergi dengan kita untuk melakukan pembangunan di negeri ini," pungkas Sulaeman.


Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel