Kepala Bappenas: Bandara Kertajati Sejarah Gres Infrastruktur Ri

Foto: Mukhlis DinillahFoto: Mukhlis Dinillah

Jakarta - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebut Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) sebagai sejarah gres pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sebab, pertama kalinya pemerintah tempat menginisiasi pembangunan bandara.

Hal tersebut diungkapkan Bambang dalam penandatanganan Kerjasama Penyelenggaraan Jasa Kebandarudaraan di BIJB antara Pemprov Jabar, PT BIJB dan PT Angkasa Pura II (Persero) di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Senin (22/1/2018).

"Ini sanggup jadi sejarah gres bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia," kata Bambang dalam pidatonya.

Menurutnya pembangunan Bandara Kertajati sanggup dilakukan berkat inisiasi dan pembiayaan yang dilakukan oleh Pemprov Jabar. Meskipun, sambung dia, dalam perjalanan pembangunan bandara internasional itu ada campur tangan pemerintah pusat.

Ia menuturkan biasanya dalam rapat soal rencana pembangunan infrastruktur di daerah, hampir kebanyakan pemerintah tempat berharap pembiayaan dari APBN enggan mengeluarkan dari pos APBD.

"Kebetulan, pengalaman di Pemerintahan saya sering ikut rapat, (pemda) berharap ada pengembangan aneka macam infrastruktur didanai APBN. Yang terjadi dikala ini (pembangunan BIJB), tidak menyerupai itu," katanya.

"Pemprov Jabar ini sanggup jadi percontohan dan virus bagi tempat lainnya di Indonesia," menambahkan

Dengan kemajuan infrastruktur ini, lanjut Bambang, BIJB maupun Pemprov Jabar jangan cukup puas. Ia berharap juga nantinya konsep Aerocity sanggup direalisasikan biar berdampak signifikan bagi dunia transportasi dan masyarakat sekitar.

"Saya berharap nantinya juga tercipta konsep Aerocity di sana. Tidak hanya berkembang dari sisi ekonomi saja, tapi juga jadi kota gres (Aerocity)," kata Bambang.


Dikelola BIJB

Bambang juga berharap PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) sanggup menjadi Badan Usaha Bandar Udara (BUBU). Sehingga, ke depan Bandara Kertajati sanggup dikelola sepenuhnya oleh BIJB.

Saat ini, BIJB dengan PT Angkasa Pura II (Persero) telah menyepakati kolaborasi operasional (KSO) selama 17 tahun. Selain menjadi operator, AP II juga menjadi investor untuk bandara yang berada di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka tersebut.

"Setelah 17 tahun (dioperatori AP II) pengennya full oleh BIJB nanti," kata Bambang.

Ia menuturkan BIJB punya waktu yang cukup usang untuk mencar ilmu banyak dari AP II perihal pengoperasian bandara. Meski tidak mudah, sambung dia, ia optimis BIJB sanggup menjadi operator bandara gres di Indonesia mendatang.

"Ada keraguan di awal pasti, itu wajar. Tapi nanti kan sanggup diajari oleh AP II selama belasan tahun. Makara jangan berhenti hanya jadi pengelola properti (bandara), tapi naik kelas jadi operator," ungkap dia.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengaku cukup yakin BIJB sanggup mengoperasikan sendiri Bandara Kertajati nantinya. Apalagi, sambung dia, BIJB akan sanggup pengalaman yang banyak dari AP II dalam kolaborasi 17 tahun mendatang.

"Insyallah cukup (17 tahun) jadi operator nanti. Kan ada AP II yang mengajari nanti," ungkap Aher.

Dirut BIJB Virda Dimas Ekaputra menyampaikan akan berupaya memanfaatkan kolaborasi dengan AP II dalam pengeperasian Bandara Kertajati. Ia yakin 17 tahun mendatang BIJB sanggup menjadi operator bandara.

"(17 tahun) cukup sekali. Kita akan manfaatkan sebaik-baiknya kolaborasi yang terjalin dikala ini," kata Virda.


Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel