BKPM: Investasi Pariwisata Terpusat di Jakarta dan Bali
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengungkapkan, pengembangan investasi di sektor pariwisata di Indonesia masih belum merata. Saat ini, investasi sektor pariwisata yang masuk masih terpusat di Pulau Jawa khususnya Jakarta dan Pulau Bali."Mengenai angka investasi di wisata sementara ini belum begitu menonjol. Distribusi untuk penanaman modal belum merata. Investasi hotel dan resort masih terpaku di Bali dan Jakarta," ungkap beliau di sela program Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/10/2016).
Selain belum merata, dari catatannya, investasi di sektor ini juga belum besar. Perizinan yang berbelit membuat daya tarik investasi di sektor ini masih sangat rendah.
"Ada satu Pemda untuk pasang TV pakai izin, mau bikin bak renang pakai izin," sambung dia.
Padahal, kalau digarap serius, investasi di sektor pariwisata akan menawarkan dampak ekonomi yang jauh lebih besar ketimbang investasi di sektor lain.
"Saya kasih contoh, ada investasi (di luar investasi pariwisata) nilainya puluhan triliun, tapi hanya menyerap ratusan tenaga kerja. Tapi di pariwisata, investasi Resort yang beberapa puluh miliar, tapi ciptakan ribuan tenaga kerja dari nelayan, laundry, kitchen, tour guide," papar dia.
Untuk itu, ia mengajak biar semua pihak mau bekerja sama untuk menciptakan iklim investasi yang lebih menarik dengan cara menyederhanakan perizinan.