Pilih Tambah Penghasilan atau Berhemat?
Foto: IstimewaJakarta - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatatkan inflasi sebesar 0,475 pada November 2016. Ada pun tingkat inflasi untuk tahun kalender (Januari-November) mencapai 2,59%. Yang artinya biaya kehidupan atau pengeluaran setiap bulan sudah naik sekian persen.
Awalnya saya kira kenaikan pengeluaran bulanan saya akan sebesar inflasi tersebut, tapi kalau kita belanja bulanan ke pasar dan mau sedikit berhitung, maka besaran inflasi yang benar-benar terjadi ialah lebih dari data BPS tersebut. Hayooo, apakah anda mencicipi hal ini juga?
Bila pengeluaran mengalami kenaikan, ada 2 hal yang dapat anda lakukan yaitu, menambah penghasilan atau mengurangi pengeluaran alias berhemat. Yang perlu digarisbawahi ialah mengurangi pengeluaran alias berhemat ini tidaklah mudah, alasannya siapa juga yang suka mengurangi pengeluaran? Apalagi hingga memotong anggaran untuk belanja kesenangannya?
Untuk yang tinggal di kota-kota besar, godaan untuk belanja begitu besar sehingga semakin sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Perlu diingat, makan ialah sebuah kebutuhan utama, tapi makan apa dan makan di mana ialah sebuah harapan semata. Lantas harus menyerupai apa menyikapi naiknya harga kebutuhan pokok ini, apakah menambah penghasilan atau berhemat? Simak beberapa tips berikut ini
Membuat Daftar Bulanan
Tips paling klasik, tapi ini yang ampuh. Rutinlah membuat daftar pengeluaran anda, baik untuk pengeluaran pokok, pembayaran cicilan/utang, investasi hingga uang jajan anda. Dengan membuat daftar menyerupai ini, anda dapat mengontrol pengeluaran mana yang benar-benar prioritas dan hanya harapan sesaat.
Belanjalah sesuai pada daftar yang anda buat, mulailah kendalikan diri anda supaya tidak membeli di luar daftar belanja tersebut. Ini hal sederhana, tapi sangat sulit dilakukan. Namun kalau anda berhasil mengontrol keuangan pada bab ini, tentu akan berdampak konkret untuk keuangan anda.
Hemat Listrik dan Air
Selain sebagai bentuk cinta terhadap lingkungan, menghemat listrik dan air juga kuat terhadap keuangan anda. Tentu anda lebih tahu bagaimana kondisi rumah anda untuk mulai mengurangi penggunaai listrik dan air. Saya hanya sebagai pengingat saja, alasannya kalau tidak kita biasakan, mengurangi pemakaian listrik dan air hanya akan terjadi di bulan pertama dan kedua saja dan selanjutnya akan kembali lagi menyerupai semula, jadi pastikan akad anda.
Gunakan Kartu Debet untuk Belanja
Seiring berjalan waktu, pembayaran sudah mulai beralih menuju cashless dan ini ialah salah satu cara untuk efisien keuangan anda. Mulailah menggunakan kartu debet atau kartu tap untuk belanja harian. Ingat ya, kartu debet, bukan kartu kredit. Bila kita tengok beberapa tahun lalu, dikala kita belanja di minimarket atau swalayan, anda pasti menerima kembalian uang yang disertai permen sebagai pengganti uang recehan dan sekarang mulai diarahkan menjadi donasi.
Sadar atau tidak, itu merupakan salah satu kebocoran dalam keuangan anda. Nah, dengan menggunakan kartu debit, anda mampu memastikan jumlah yang berkurang pada saldo anda ialah sesuai nilai belanjaan anda. Tidak kurang dan tidak lebih. Atau pernahkah anda mencicipi uang recahan dari uang kembalian hilang begitu saja? Bila anda pernah mengalaminya, berarti ini menjadi kebocoran lagi yang tidak pernah anda perhitungakan selama ini. Jangan sepelekan uang recehan ini meski bernominal Rp 100, dan coba anda bereskan lalu hitung uang recehan tersebut, jangan-jangan mampu terkumpul menjadi uang jajan anda selama beberapa hari lho.
Memanfaatkan Area Rumah
Untuk anda yang yang memiliki lahan di rumah, anda mampu manfaatkan dengan menanam sayuran di pekarangan rumah (home farming). Banyak terdapat jenis sayuran yang mampu ditanam di pekarangan rumah. Konsep-konsep bagaimana menanam sayuran di rumah secara minimalis dapat anda lihat di google. Malah siapa tahu, sayuran ini dapat anda jual dan menjadi penghasilan tambahan. Bukankan ini inspirasi bagus?
Pekerjaan Sampingan
Dengan naiknya kebutuhan pokok setiap tahun, berhemat bukanlah jalan keluar mutlak. Harus dikombinasikan dengan penghasilan tambahan. Mulai dari lembur di daerah kerja, atau pindah ke daerah kerja gres dengan gaji yang lebih tinggi. Bisa juga anda memanfaatkan potensi anda di luar acara sehari-hari, Seperti guru les di simpulan pekan atau hobi anda mampu menjadi penghasilan tambahan. Bila anda tertarik dengan bisnis, silakan mulai bisnis yang sederhana, namun tidak mengganggu pekerjaan utama anda, apalagi hingga mengesampingkan pekerjaan utama anda. Sangat tidak disarankan. Anda tentu tahu potensi apa yang mampu dikembangkan dan menjadi penghasilan suplemen anda.
Gaya hidup dan lonjakan harga-harga di kota besar yang tidak diimbangi dengan naiknya pendapatan, membuat kita harus melaksanakan pembiasaan gaya hidup serta membuat kita dituntut untuk lebih kreatif dalam memaksimalkan peluang yang ada untuk menambah penghasilan.
Cukupkan diri dengan apa yang ada di rekening anda. Happy Planning.