Umur belum 30 tahun mampu punya rumah tanpa KPR ini caranya

Kamu sudah berumur 30 tahun dan atau sebentar lagi umur 30 tahun. terpikir ga kau nanti harus mempunyai rumah sendiri. Masa mau tinggal bareng ortu terus apalagi nanti ketika sudah menikah, belum tentu istri/suami kau mau tinggal dirumah kau atau kita sendiri yg ga mau tinggal dirumah mertua kita. Sudah bukan waktunya lagi kita menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang mewah dan pergi nongkrong setiap hari demi gengsi. Meski masih muda, inilah saatnya kita mulai menabung untuk masa depan yang mapan. Salah satu hal yang perlu kita persiapkan dari sekarang yaitu modal untuk membeli dan memiliki rumah sendiri.
Salah satu cara yang umum untuk punya rumah sendiri yaitu mencicil ke bank lewat bagan KPR (kredit kepemilikan rumah). Tapi syarat mengajukan KPR itu bukan main banyaknya. Apalagi, sebagai anak muda pada umumnya, pendapatan kita masih belum seberapa. Bank manapun akan sulit menyetujui permohonan kita jikalau kita mengajukan aplikasi KPR sekarang.
Namun jangan berkecil hati. Kamu tetap bisa mencicil rumah impianmu semenjak dini. Syaratnya pun tidak ribet, dan modal utamanya hanyalah niat serta kejujuran hati. Sudah siap mendengar langkah-langkahnya?

1. Berjanjilah untuk tak menghambur-hamburkan gaji. Mulai ketika ini, 25% dari pendapatanmu harus disimpan dan tak boleh digunakan

Tahukah kau bagaimana orangtua mampu mendidikmu hingga perguruan tinggi tinggi? Disiplin menabung! Jika saja kedua mereka hanya berpikir perihal cara memenuhi gengsi saja, uang yang mereka terima telah habis dari dahulu. Jangankan untuk menyekolahkanmu, membeli rumah pun mereka tak akan bisa.
Sebesar atau sekecil apapun tabunganmu nanti, hendaknya kau dapat menyisihkan sebesar 25% dari nominal gaji bulanan. Kamu dapat menabungnya ke bank dengan rekening khusus dan tidak akan kau campur dengan rekening untuk biaya hidup atau pengeluaran harian. Bila perlu, jangan buatkan ATM untuk rekening khususmu itu. Selain ditabung, kau juga dapat memilih bagan deposito dan investasi lainnya seperti reksadana.


2. Setelah tabunganmu menggunung, putar uangmu dengan berinvestasi emas atau logam mulia

Setelah tabunganmu tadi cukup besar, segera konversikan uangmu tadi untuk membeli emas dengan berat 25 gram. Untuk ini, uang yang kau butuhkan kira-kira sebesar Rp. 13.000.000 – 15.000.000. Jangan mengerutkan dahi dulu. Uang sebanyak itu bisa kau kumpulkan jikalau disiplin menabung 20% pendapatanmu selama 1-2 tahun.
Kenapa kau harus memilih emas? Jawabannya singkat: stabilitas. Karena nilai intrinsiknya yang tinggi, harga emas cenderung lebih stabil daripada nilai tukar mata uang. Ketika situasi suatu negara sedang tidak stabil dan mensugesti nilai mata uangnya, nilai emas tidak akan terpengaruh secara signifikan. Di final hari, apapun yang akan terjadi pada ekonomi negara atau dunia, tabunganmu akan tetap aman.
Selain itu, kita mampu berasumsi bahwa nilai emas tumbuh sebesar 15-20% per tahun. Sementara nilai properti tumbuh 10-15% per tahunnya. Artinya, emas yang kau punya akan lebih cepat tumbuh nilainya daripada rumah yang kau incar. Kasusnya akan berbeda jika kau tetap menyimpan tabungan dalam bentuk Rupiah. Harga rumah naik jauh lebih cepat dari nilai tabunganmu. Akibatnya, tabunganmu itu tak akan pernah cukup untuk membayar DP atau melunasi rumah impianmu.


3. Kumpulkan emas atau logam mulia secara disiplin, hingga kau menemukan rumah yang nilainya sesuai dengan simpanan logam muliamu itu

Jika investasimu dalam bentuk emas sudah dapat dikatakan mencukupi, segera survey bursa properti untuk menemukan rumah yang sesuai dengan nilai simpanan logam muliamu. Carilah lokasi yang bebas banjir dan memiliki prospek cerah. Misalnya saja strategis dan bersahabat dengan jalan raya. Bila memungkinkan, cari juga yang bersahabat dengan kampus besar atau sentra pertokoan/perbelanjaan, sehingga harga tawarnya akan jauh lebih tinggi ketika dijual kembali.
Agar simpanan emasmu itu mencukupi, kau harus tabah menunggu hingga kira-kira 4-5 tahun. Setelah itu, simpananmu itu dapat digunakan untuk melunasi DP atau uang muka rumah.


5. Melunasi DP hanyalah setengah dari perjuangan. Setelahnya, kau masih harus disiplin membayar cicilan bulanan.

Kantong ini khusus buat bayar cicilan.
Kantong ini khusus buat bayar cicilan. via i.telegraph.co.uk
Ketika sudah mampu melunasi DP rumah dengan simpanan emas yang sudah kau kumpulkan bertahun-tahun, jangan hingga merasa terlalu bahagia. Masih ada cicilan per bulan yang harus kau bayarkan. Jangan sampai, setelah mampu melunasi DP rumah pengelolaan keuanganmu jadi kendor dan kau jadi ringan membeli aneka keinginan.
“Ah, gampang! Buat lunasin cicilan tinggal sisihin gaji aja tiap bulannya. Bayar deh! Lagipula kemarin saya sudah berhasil mengorbankan gajiku bertahun-tahun. Itu harus diapresiasi. Sekarang saya berhak menyenangkan diri.”
Tapi apakah kau yakin demikian? Bisa membayar DP saja belum menyebabkan rumah itu sepenuhnya milikmu, lho. Jika gagal melunasinya, bisa-bisa rumahmu disita. Maka sebelum itu terjadi prioritaskan dahulu pelunasan cicilan rumahmu.
“Sejak muda harus ditekadkan melunasi cicilan, walaupun berat. Memang dengan gaji yang tidak besar, mampu melunasi cicilan rumah di umur 20-an yaitu hal yang tak terbayangkan. Tapi jikalau sudah dijalani dengan tekad, kita akan tahu mana yang termasuk pengeluaran primer dan pengeluaran sekunder. Saat sudah renta begini hidup jadi lebih tenang.”

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel