Bandara Di Belitung Ini Layani Rute Internasional Desember
Belitung - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan Bandara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin di Belitung sanggup melayani penerbangan internasional pertama pada Desember 2017. Hal itu untuk mendorong sektor pariwisata di Belitung.
"Dengan rencana-rencana ini kita harapkan paling lambat 15 Desember kita sudah ada penerbangan pertama yang lebih baik," kata Budi Karya, di Bandara Internasional H.A.S Hanandjoeddin, Belitung, Sabtu (28/10/2017).
Budi menyampaikan bersama-sama Bandara H.A.S Hanandjoeddin telah ditetapkan sebagai bandara internasional semenjak 2016 lalu. Namun masih dibutuhkan renovasi yang ditargetkan final pada November 2017. Ia menyebut pesawat Boeing 737 telah sanggup mendarat di bandara tersebut yang daya angkutnya lebih besar dan menarik wisatawan.
Budi Karya menyebut untuk menarik wisatawan, pemerintah akan menggelar promosi yang akan menarik wisatawan asal Singapura, Malaysia dan China. Untuk tahap awal, Menhub meminta maskapai Sriwijaya Air menunjukkan tarif khusus untuk melayani wisatawan dari Singapura dan Malaysia.
"Saya terima kasih dengan pak Bupati Belitung yang sudah menyiapkan segala sesuatunya dan saya juga berterimakasih kepada Sriwijaya yang bersedia menunjukkan tarif khusus bagi paket-paket wisata dari dan menuju ke Belitung," ujarnya.
Rencananya akan ada 10-20 penerbangan yang diuji coba melayani Singapura dan Malaysia. Diharapkan sehabis adanya promosi maka akan tiba wisatawan lainnya dengan jumlah besar.
"Katakan kita sanggup charter 10-20 flight, uji coba dari Singapura atau Malaysia dengan pesawat 737 dan dengan itu lebih masif lagi," ujarnya.
Ia menyampaikan ada banyak usul terhadap sektor pariwisata di Belitung. Beberapa maskapai lain juga berminat membuka rute ke Belitung menyerupai Malindo Air dan Garuda Indonesia. Dia akan berkoordinasi dengan Kementerian Pariswisata untuk mengenbangkan daerah wisata Belitung berikut transportasinya.
Di Belitung, Budi Karya tidak hanya meninjau bandara melainkan ke Pelabuhan Tanjung Batu. Saat memasuki daerah pelabuhan, jalanan rusak dipenuhi lubang penuh lumpur.
Perbaiki jalan
Budi menyebut ternyata jalanan tersebut rusak alasannya ialah sering kali dilintasi truk pengangkut materi tambang menyerupai pasir. Akhirnya ia meminta kepada pemda setempat semoga pelabuhan untuk tambang dipisahkan dengan pelabuhan penumpang dan kontainer.
"Oleh alasannya ialah itu saya menganjurkan pelabuhan pasir tidak di sana lagi. Kita minta di tempat lain dan kita akan perbaiki Tanjung Batu dan kita akan fungsikan kembali untuk kontainer untuk penumpang dan turis. Kita akan pisahkan fungsi pertambangan dengan yang lain. Kalau kontsiner dan penumpang masih mathcing," kata Budi dikala meninjau pelabuhan.
Ia menyebut Kemenhub akan mulai memperbaiki pelabuhan tersebut pada Februari mendatang. Sebab pemda setempat harus menunjukkan aset kepada pemerintah sentra semoga sanggup dianggarkan di anggaran 2018.
"Tahun depan. Insya Tuhan bulan Februari alasannya ialah ini kaitannya serah terima aset dari daerah usat supaya uangnya sanggup keluar. Saya tadi sudah kordinasi dengan pemda mungkin 1bulan ini serahkan aset ke pemerintah sentra kami akan antarkan 2018," ujarnya.
Sementara itu untuk potensi penumpang pelabuhan Belitung berdasarkan Budi akan dibentuk konsepnya. Ia berharap sehabis ada pengembangan, tahap awal sanggup melaksanakan pelayaran penumpang dari Palembang.
"Katakan dalam jangka pendek antara Bangka-Belitung dengan Palembang. Tapi dalam jangka panjang itu sanggup untuk cruise," ujarnya.
Dalam blusukannya di Belitung, Budi sempat menyambangi Pantai Juru Seberang Belitung. Hal itu dilakukannya untuk melihat destinasi wisata alam Belitung yang dikenal keindahan pantainya. Sumber detik.com