100 Hari Anies-Sandi, Aktivitas Rumah Dp Rp 0 Dimulai

Foto: Ari SaputraFoto: Ari Saputra

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2017-2022 Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno menjanjikan hunian tanpa uang muka atau down payment (DP) dalam 100 hari pemerintahannya. Hal ini dibuktikan dengan groundbreaking atau peletakan kerikil pertama proyek dari aktivitas tersebut pada hari Kamis, 18 Januari 2018 kemudian atau seminggu sebelum 100 hari pertama kerja.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan eksklusif pembangunan perdana rumah tanpa DP itu. Berlokasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, rumah tersebut disediakan dalam bentuk rumah susun yang bisa dimiliki dalam jangka waktu tertentu atau Rusunami (rumah susun sederhana milik).


Beberapa tipe unit rusun yang ditawarkan mulai Rp 184,8 juta (tipe 21) sebanyak 190 unit dan Rp 316,8 juta (tipe 36) sebanyak 513 unit.

Pendaftaran pembelian hunian ini sendiri akan dimulai pada bulan April ketika Badan Layan Umum Daerah (BLUD) aktivitas DP Rp 0 terbentuk. Skema pembayaran akan memakai Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP), yang ketika ini sudah berjalan bersama Program Sejuta Rumah dengan DP 1%, sumbangan uang muka, dan bunga fixed 5% selama 20 tahun.

Warga yang bisa mempunyai hunian ini yakni yang berpenghasilan di bawah Rp 7 juta atau sesuai dengan batasan syarat pembeli Rusunami. Selain itu, orang tersebut belum pernah punya rumah, dan dihentikan dipindahtangankan.

Anies mengatakan, aktivitas ini diluncurkan biar mengurangi ketimpangan di Jakarta yang diklaim semakin melebar. Banyak warga Jakarta yang tidak punya aset rumah, kebanyakan hanya motor dan mobil.

"Motor kendaraan beroda empat tidak mengalami apresiasi, sebagai aset mengalami depresiasi. Setelah dilihat 10 tahun lagi asetnya besar. Nilai lahan nilai rumahnya meningkat. Yang tidak miliki lahan dan rumah nilai assetnya mengecil. Apa yang terjadi? Ketimpangan makin lebar," ujarnya.

Anies berharap pengembang bisa mengerjakan proyek ini sempurna waktu, bahkan lebih awal daripada sasaran yang ditentukan selama 1,5 tahun.


Di waktu yang bersamaan dengan aktivitas groundbreaking, 21 Pengembang yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta menyatakan dukungannya pada aktivitas DP Rp 0. Kali ini Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang hadir dalam aktivitas tersebut.

Penandatangan itu dilakukan oleh 21 perusahaan yakni PT Adhi Persada Property, PT Agung Podomoro Land, PT Alam Sutera Realty, PT Ahimsa Persada Nusantara, Ciputra Group, Eureka Group, Gapura Prima Group, PT HK Realtindo, Intiland Group, Jakarta Propertindo, Lippo Group, PT Metropolitan Land, MSH Group.

Kemudian PD Pembangunan Sarana Jaya, Perumnas, PT PP Property, PP Urban, Relife Property, Riyadh Group Indonesia, Sinarmas Group, dan PT Waskita Karya Realty.

Sandi mengatakan, cicilan untuk rusunami ini berkisar Rp 1,5 hingga Rp 1,7 juta dengan bunga 5%. Bunga KPR 5% itu yakni akomodasi yang sudah tersedia dalam aktivitas sejuta rumah Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat denah FLPP.

"Nanti itu kita, salah satu konsep (pendanaannya) itu yakni FLPP, tapi 1% (DP-nya) dibantu oleh Pemprov. Salah satu pemikirannya menyerupai itu," tutur Sandi.

Rencana tersebut nantinya akan disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengingat pemberian komplemen subsidi tersebut akan memanfaatkan dana dari APBD DKI.

"Tentunya kalau contohnya berkaitan dengan APBD, kita harus minta persetujuan dari teman-teman di DPRD. Nanti kita akan sosialisasi dan kita akan ajak sama-sama bicara," katanya.


Selanjutnya, direncanakan akan ada pembangunan hunian aktivitas DP Rp 0 lainnya di Jakarta dalam waktu dekat. Salah satunya di Rorotan, Jakarta Utara. Nantinya akan ada rumah tapak sebanyak 200 unit yang dibangun.

Sandiaga Uno bahkan menargetkan 300.000 unit rumah bisa dibangun lewat aktivitas DP Rp 0. Target tersebut akan dikejar selama lima tahun ke depan.

"Kita sebenarnya kan punya sasaran 300.000 backlog ini terselesaikan dalam lima tahun ke depan, tapi saya sampaikan tahun pertama ini yakni tahun trial, uji coba. Makara masyarakat mulai membiasakan diri," ujar Sandi.

Namun demikian, Sandi mengaku juga tengah memikirkan satu opsi penyediaan perumahan lainnya bagi warga yang merasa tak bisa menjangkau hunian lewat aktivitas yang menjadi komitmen kampanyenya itu. Konsep hunian tersebut kata ia yakni rumah susun sederhana sewa (rusunawa), yang bisa dihuni lewat sistem sewa dengan jangka waktu yang panjang.

Dia bilang, rumah DP Rp 0 tak bisa dimiliki oleh masyarakat menengah ke bawah. Hal ini dikarenakan mereka yang boleh membeli rumah tersebut dipatok harus berpenghasilan maksimal Rp 7 juta.


Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel