9 Model Rumah Ramah Lingkungan Dan Irit Energi
Desain Rumah - Tahukah Anda banyak arsitek yang memprediksikan bahwa tren bangunan rumah tinggal tahun-tahun mendatang banyak berkonsep ramah lingkungan (eco friendly house)?
Ya, kami rasa itu wajar, mengingat banyak warga Indonesia yang kian sadar mengenai isu lingkungan dan juga dampaknya. Selain itu, mereka juga kian sadar akan hidup yang sehat. Salah satu caranya yakni membuat hunian rumah yang hijau (green house), ekonomis energi serta ramah lingkungan.
Nah, bekerjsama apa itu pengertian rumah ramah lingkungan?
Rumah eco friendly merupakan sebuah konsep yang didesain berwawasan lingkungan dengan memanfaatkan potensi alam secara maksimal. Konsep tersebut sanggup dilook mulai dari layout bangunan, memaksimalkan area hijau, materi material rumah yang ramah lingkungan, pemanfaatan air yang baik, hingga sistem pembuangan yang tidak merusak alam sekitar.
Bagi Anda yang sedang membangun sebuah rumah atau juga mungkin dalam proses merenovasi, tidak ada salahnya mengedepankan konsep rumah yang ramah lingkungan. Berikut ini panduan sederhananya:
Pertama, Anda sanggup mengalokasikan sekitar 25-30 % dari luas lahan rumah untuk ditanami aneka macam macam tanaman. Ada begitu banyak inspirasi untuk membuat hijau area rumah Anda. Mulai dari taman biasa, taman dinding vertikal, kolam tumbuhan air, hingga pagar tanaman.
Sifat tumbuhan yang menghisap karbondioksida dan menghasilkan oksigen tentunya sangat berkhasiat untuk membuat kualitas udara yang sehat di sekitar rumah Anda. Selain itu, area hijau tersebut sanggup bermanfaat sebagai area resapan air.
Kedua, arsitektur rumah ramah lingkungan mempunyai banyak bukaan baik berupa pintu maupun jendela untuk sirkulasi udara, supaya selalu mendapat pasokan udara bersih. Rumah berkonsep ramah lingkungan juga memanfaatkan potensi cahaya matahari untuk pencahayaan.
Selain itu, salah satu ciri rumah eco friendly pada bab atapnya datar serta terdapat sebuah taman (baca:roof garden). Konsep ini selain sanggup dimanfaatkan sebagai taman rumah, juga sanggup membantu menurunkan suhu panas ke dalam rumah itu sendiri.
Ketiga, Anda sanggup mendesain rumah yang minim sekat atau dinding. Konsep ini membuat interior ruangan multifungsi yang memungkinkan banyak terkena sinar matahari serta sirkulasi udaranya yang baik.
Mulai ketika ini Anda sanggup menentukan aneka produk elektronik maupun furniture rumah yang ekonomis energi. Mulai dari lampu ekonomis energi hingga dengan alat elekronik tv yang ekonomis energi. Aneka produk ekonomis energi ini sanggup diaplikasikan di ruang dapur, kamar mandi, kamar tidur dan ruangan lainnya. Prinsipnya: Bijaklah dalam useranya alias jangan boros.
Setidaknya terdapat 3 hal yang mesti Anda perhatikan, yaitu menghemat dalam pemakaian air, membuat sumur resapan di sekitar area rumah, dan mendaur ulang air.
Contoh penerapan dalam mendaur ulang air: air wastafel bekas mencuci sayuran atau air bekas mandi sanggup didaur ulang jadi air untuk membersihkan wc. Air bekas mencuci pakaian sanggup ditampung serta disaring, dan diresapkan ke dalam sumur resapan air yang telah dilengkapi filter alami menyerupai kerikil, pasir, arang dan ijuk.
Air hujanpun sanggup dimanfaatkan dengan baik: ditampung, diserap, serta dialirkan ke dalam sumur resapan. Jadi, hampir tidak ada air yang terbuang secara percuma dari konsep rumah ramah lingkungan menyerupai ini.
Lalu teknisnya menyerupai apa?
Anda sanggup mendiskusikannya dengan arsitek alasannya merekalah yang berpengalaman dalam hal ini.
D-minution House
Arsitek: SUB. Studio for visionary design
Fotografer: SUB. Studio for visionary design via archdaily
Rumah ini didesain oleh arsitek SUB. Studio for Visionary Design yang terletak di Jakarta. Rumah minimalis ini hanya dibangun pada area 93 meter persegi.
Rumah dibangun mengedepankan konsep ekologis dengan banyaknya bukaan yang memungkinkan sinar matahari dan udara masuk ke dalam rumah. Jendela dengan bukaan besar pada lantai kedua membuat suasana ruangan menjadi cerah pada siang hari.
Dinding rumah tanpa finishing yang membuat rumah ini tampil unik dan alami. Arsitek menyampaikan untuk membangun rumah ini cukup dengan biaya sekitar US $ 17.500 yang menghasilkan rumah yang sesuai dengan iklim tropis di Indonesia.
S14 house
Arsitek: archicentre
Fotografer:archicentre via expatgo
Rumah ini terletak di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia yang mengusung konsep eco-friendly dalam pembangunannya.
Sang arsitek mengklaim bahwa untuk membangun rumah ini tanpa menebang satu pohon pun. Selain itu, arsitek ingin membuat sebuah konsep rumah anyar pada sebuah bangunan lama.
Rumah anyar kini ini mempunyai bermacam-macam fitur yang ramah lingkungan, menyerupai ventilasi atap, turbin angin (sebuah alat yang mengubah energi kinetik dari angin menjadi tenaga listrik), furnitur daur ulang, panel surya dan panel untuk menampung air hujan.
Kofunaki House
Arsitek: ALTS Design Office
Fotografer: Yuta Yamada/Fujishokaivia archdaily
Rumah sederhana ini terletak di Jepang yang menempati area seluas 132,31 meter persegi. Pemilik rumah menginginkan sebuah interior hunian yang lapang dan cerah.
Interior ruangan didominasi warna putih dengan unsur kayu pada bab lantai rumah. Dalam aneka macam sudut ruangan terdapat banyak tumbuhan yang dibiarkan tumbuh tanpa dalam pot.
Disekeliling tumbuhan tersebut dihiasi dengan kerikil yang menambah kesan unik dari rumah ini.
Setia Eco Park Villa
Arsitek: TWS & Partners
Fotografer: Courtesy of TWS & partners via archdaily
Rumah asri yang terletak di Malaysia karya dari arsitek tws&partner. Pemilik rumah menginginkan sebuah hunian yang bergaya tropis modern yang mengedepankan aspek keberlanjutan lingkungan.
Green Roof pada lantai atas menunjukkan suasana yang nyaman dan segar pada area rumah. Selain itu, pada atap bangunan juga terdapat sebuah panel surya yang sebagian difungsikan sebagai kanopi.
Arsitek mengklaim bahwa adanya panel surya sanggup mengurangi sekitar 30 % dari total energi listik dari rumah ini.Sinar matahari sanggup masuk dengan leluasa ke dalam rumah ini. Selain itu, sirkulasi udara juga berjalan dengan baik dengan banyaknya ruang-ruang terbuka.
Rumah Jerami
Pemilik: Christian dan Deepti Wetjen
Fotografer: via indexberita
Rumah ramah lingkungan di jakarta ini dindingnya terbuat dari jerami. Luas bangunan rumah 355 meter persegi yang terdiri dari dua lantai.
Dinding yang terbuat dari jerami ini membuat hunian bebas kebakaran alasannya diplester oleh pasir kapur atau pasir tanah liat.
Jadi, adanya jerami ini tidak membutuhkan pemanas atau pendingin udara. Pemilik rumah tidak membutuhkan pendingin udara ketika cuaca diluar sedang panas-panasnya. Begitu pula ketika ekspresi dominan hujan, suasana dalam rumah pun tidak terpengaruh.
Untuk memenuhi kebutuhan energi dalam rumah, arsitek memanfaatkan tenaga surya untuk mendukungnya. Rumah ini tersedia sistem pemanas air bertenaga surya, tanki air sebagai penampung air untuk menyiram kloset dan tanaman, serta efisiensi energi pada tata cahaya dalam rumah.
Selain itu, rumah ini juga didesain semoga sirkulasi udara dalam rumah menjadi sehat dengan adanya jendela yang dibentuk menghadap utara serta jendela yang bergulir untuk memaksimalkan ventilasi.
Tan Residence
Arsitek: Chrystalline Artchitect
Fotografer: Chrystalline Artchitect via archdaily
Rumah glamor bergaya kontemporer ini didesain oleh Arsitek Chrystalline yang terletak di jakarta. Untuk menuju pintu utama rumah, Anda harus melewati anak tangga yang disekelilingnya ditanami tumbuhan hijau yang indah.
Interior rumah benar-benar memaksimalkan sinar matahari untuk menerangi area dalam rumah.
Penggunaan beling besar transparan menjadi salah satu ciri unik dari hunian ini. Kesan luas dan lapang akan teras ketika memasuki dalam ruangan rumah. Tidak ada sekat antara ruang tamu dan ruang makan.
Green Roof Residence
Arsitek: andyrahmanarchitect
Fotografer: Mansyur Hasan via andyrahman architect
Fasade rumah mungil ini tampil menarik dan punya ciri khas tersendiri. Nuansa natural semakin kental dengan adanya dedaunan hijau pada bab atap rumah (green roof).
Pagar depan rumah dibentuk cukup unik dengan komposisi, rujukan garis dan bentuk dari material yang “memanjakan” mata. Pagar juga disusun dari pecahan batu-batu alam yang disusun dalam jaring kotak-kotak dari besi. Kombinasi yang manis untuk mempercantik tampilan depan rumah.
Lantai carport rumah memakai batu-batu kerikil yang disebar secara merata. Menurut arsitek, kerikil ini sanggup sebagai penyerap air hujan sekaligus peredam getaran kendaraan beroda empat yang masuk ke dalam carport.
Satu hal yang unik dari rumah ini yakni adanya tumbuhan markisa yang tumbuh subur. Ya, jenis tumbuhan merambat ini sengaja diarahkan pertumbuhannya kebagian atas carport bahkan hingga atap rumah. Adanya tumbuhan hias merambat ini sanggup membuat suasana asri dalam rumah.
Konsep green house tidak hanya pada bab depan rumah namun juga pada sisi belakang. Tembok belakang rumah ditumbuhi tumbuhan fleksi mini yang menjalar permukaan dinding dan memenuhi tembok pembatas belakang rumah.
Distort House / TWS & Partners
Arsitek: TWS & Partners
Fotografer: Fernando Gomulya via archdaily
Rumah unik ini didesain elok nan asri dengan memanfaatkan banyaknya area hijau disekitarnya. Sang arsitek sengaja memutar sumbu rumah sekitar 15 derajat semoga mendapat “view” maksimal dari taman kota di sekitar rumah.
Ruang publik dan semi publik ditempatkan pada lantai pertama dengan banyaknya ruang-ruang terbuka yang seakan menyatu dengan alam sekitar. Sedangkan area langsung ditempatkan dilantai 2 yang mempunyai “view” terbaik pemandangan taman kota.
Bangunan rumah tropis yang unik ini memakai material yang tidak merusak alam sekitar dan dari materi daur ulang. Jendela-jendela kayu memakai material daur ulang yang membuat kesan unik terlook dari depan rumah.
Anda sanggup melook pada setiap ruang, kolom dan balok di-finishing dengan plesteran beton diantara dinding-dinding yang diberi warna putih.
Atap rumah memakai kayu-kayu daur ulang dari peti kemas (panel kayu). Rumah ini memakai genteng terakota tanpa finish mengkilap supaya lebih ramah lingkungan. Atap tanah liat tanpa glasir ini sanggup memantulkan hingga 70 persen panas sehingga tidak masuk ke dalam rumah. Bagaimana? Rumah ramah lingkungan, bukan?
Breathing House / Atelier Riri
Arsitek: Atelier Riri
Photografer: Teddy Yunantha, Adhityo Faturrochman via archdaily
Rumah ini berlokasi di Serpong, Tanggerang Selatan yang diarsiteki oleh Atelier Riri. Hunian didesain apik dengan konsep ramah lingkungan dengan udara dan cahaya sanggup masuk secara natural ke dalam rumah. Didesain tiga lantai dengan fungsi yang berbeda-beda tiap lantai yang dibangun di atas lahan seluas 320 meter persegi.
Lantai pertama berfungsi sebagai ruang publik yang didesain seperti sanggup “bernapas” melalui ventilasi besar pada rujukan lubang di beberapa bab rumah. Lihat gambar!
Sang arsitek memakai bata-bata yang dirancang dengan rongga atau Hollow Brick yang berkhasiat sebagai cross ventilation dan sanggup mengurangi useran energi listrik menyerupai AC.
Material rumah berasal dari bahan-bahan alami dan dinding rumah ramah lingkungan, contohnya kerikil bata, gain reinforced cement (GRC) dan logam daur ulang yang menyebabkan rumah kontemporer yang nyaman untuk ditempati.
Menurut arsitek, rumah ini mempunyai satu titik berupa lubang kosong besar yang mempunyai atap beling di atasnya. Di bawah atap beling tersebut terdapat kolam renang yang mempunyai fungsi lain, yakni sebagai penurun suhu ruangan secara alami.
Lantai dua rumah ini difungsikan sebagai ruang privasi, contohnya kamar tidur pribadi, ruang kerja dan ruang tamu.
Sedangkan untuk lantai ketiga, berisikan roof garden (taman atap) sebagai area ruang terbuka dan juga ruang kumpul keluarga. Taman atap ini sanggup mendinginkan ruangan di bawahnya dan sanggup dipakai sebagai daerah menampung air hujan yang sanggup dipakai untuk mencuci kendaraan beroda empat dan lain sebagainya.
Bagaimana sampel desain rumah go green diatas? Mana yang Anda sukai?
Ya, kami rasa itu wajar, mengingat banyak warga Indonesia yang kian sadar mengenai isu lingkungan dan juga dampaknya. Selain itu, mereka juga kian sadar akan hidup yang sehat. Salah satu caranya yakni membuat hunian rumah yang hijau (green house), ekonomis energi serta ramah lingkungan.
Nah, bekerjsama apa itu pengertian rumah ramah lingkungan?
Rumah eco friendly merupakan sebuah konsep yang didesain berwawasan lingkungan dengan memanfaatkan potensi alam secara maksimal. Konsep tersebut sanggup dilook mulai dari layout bangunan, memaksimalkan area hijau, materi material rumah yang ramah lingkungan, pemanfaatan air yang baik, hingga sistem pembuangan yang tidak merusak alam sekitar.
Bagi Anda yang sedang membangun sebuah rumah atau juga mungkin dalam proses merenovasi, tidak ada salahnya mengedepankan konsep rumah yang ramah lingkungan. Berikut ini panduan sederhananya:
Layout Bangunan Rumah
Pertama, Anda sanggup mengalokasikan sekitar 25-30 % dari luas lahan rumah untuk ditanami aneka macam macam tanaman. Ada begitu banyak inspirasi untuk membuat hijau area rumah Anda. Mulai dari taman biasa, taman dinding vertikal, kolam tumbuhan air, hingga pagar tanaman.
Sifat tumbuhan yang menghisap karbondioksida dan menghasilkan oksigen tentunya sangat berkhasiat untuk membuat kualitas udara yang sehat di sekitar rumah Anda. Selain itu, area hijau tersebut sanggup bermanfaat sebagai area resapan air.
Kedua, arsitektur rumah ramah lingkungan mempunyai banyak bukaan baik berupa pintu maupun jendela untuk sirkulasi udara, supaya selalu mendapat pasokan udara bersih. Rumah berkonsep ramah lingkungan juga memanfaatkan potensi cahaya matahari untuk pencahayaan.
Selain itu, salah satu ciri rumah eco friendly pada bab atapnya datar serta terdapat sebuah taman (baca:roof garden). Konsep ini selain sanggup dimanfaatkan sebagai taman rumah, juga sanggup membantu menurunkan suhu panas ke dalam rumah itu sendiri.
Ketiga, Anda sanggup mendesain rumah yang minim sekat atau dinding. Konsep ini membuat interior ruangan multifungsi yang memungkinkan banyak terkena sinar matahari serta sirkulasi udaranya yang baik.
Pemakaian Produk Hemat Energi
Mulai ketika ini Anda sanggup menentukan aneka produk elektronik maupun furniture rumah yang ekonomis energi. Mulai dari lampu ekonomis energi hingga dengan alat elekronik tv yang ekonomis energi. Aneka produk ekonomis energi ini sanggup diaplikasikan di ruang dapur, kamar mandi, kamar tidur dan ruangan lainnya. Prinsipnya: Bijaklah dalam useranya alias jangan boros.
Maksimalkan Penggunaan Air
Setidaknya terdapat 3 hal yang mesti Anda perhatikan, yaitu menghemat dalam pemakaian air, membuat sumur resapan di sekitar area rumah, dan mendaur ulang air.
Contoh penerapan dalam mendaur ulang air: air wastafel bekas mencuci sayuran atau air bekas mandi sanggup didaur ulang jadi air untuk membersihkan wc. Air bekas mencuci pakaian sanggup ditampung serta disaring, dan diresapkan ke dalam sumur resapan air yang telah dilengkapi filter alami menyerupai kerikil, pasir, arang dan ijuk.
Air hujanpun sanggup dimanfaatkan dengan baik: ditampung, diserap, serta dialirkan ke dalam sumur resapan. Jadi, hampir tidak ada air yang terbuang secara percuma dari konsep rumah ramah lingkungan menyerupai ini.
Lalu teknisnya menyerupai apa?
Anda sanggup mendiskusikannya dengan arsitek alasannya merekalah yang berpengalaman dalam hal ini.
Contoh Arsitektur Rumah Ramah Lingkungan
D-minution House
Arsitek: SUB. Studio for visionary design
Fotografer: SUB. Studio for visionary design via archdaily
Rumah ini didesain oleh arsitek SUB. Studio for Visionary Design yang terletak di Jakarta. Rumah minimalis ini hanya dibangun pada area 93 meter persegi.
Rumah dibangun mengedepankan konsep ekologis dengan banyaknya bukaan yang memungkinkan sinar matahari dan udara masuk ke dalam rumah. Jendela dengan bukaan besar pada lantai kedua membuat suasana ruangan menjadi cerah pada siang hari.
Dinding rumah tanpa finishing yang membuat rumah ini tampil unik dan alami. Arsitek menyampaikan untuk membangun rumah ini cukup dengan biaya sekitar US $ 17.500 yang menghasilkan rumah yang sesuai dengan iklim tropis di Indonesia.
S14 house
Arsitek: archicentre
Fotografer:archicentre via expatgo
Rumah ini terletak di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia yang mengusung konsep eco-friendly dalam pembangunannya.
Sang arsitek mengklaim bahwa untuk membangun rumah ini tanpa menebang satu pohon pun. Selain itu, arsitek ingin membuat sebuah konsep rumah anyar pada sebuah bangunan lama.
Rumah anyar kini ini mempunyai bermacam-macam fitur yang ramah lingkungan, menyerupai ventilasi atap, turbin angin (sebuah alat yang mengubah energi kinetik dari angin menjadi tenaga listrik), furnitur daur ulang, panel surya dan panel untuk menampung air hujan.
Green Edge House
Arsitek: ma-style architects
Fotografer: Nacasa & Partners Makoto Yasuda via archdaily
Sebuah rumah ramah lingkungan di Jepang ini mempunyai konsep yang cukup unik. Karena untuk menjaga privasi pemiliknya, sang arsitek sengaja “bermain-main” dengan halaman rumah.
Sang arsitek menamakan rumah ini “Green Edge House”. Dalam mendesain rumah ini, arsitek sangat mengeksploitas halaman rumah untuk mendapat cahaya alami dan udara. Dari dalam ruangan Anda sanggup melook pemandangan eksterior yang terdiri dari batu-batuan dan aneka jenis tanaman.
Lantai kayu sanggup membuat suasana ruangan menjadi nampak alami. Partisi ruangan berupa beling transparan menjadi pembatas antara interior ruangan dengan halaman rumah.
Arsitek: ma-style architects
Fotografer: Nacasa & Partners Makoto Yasuda via archdaily
Sebuah rumah ramah lingkungan di Jepang ini mempunyai konsep yang cukup unik. Karena untuk menjaga privasi pemiliknya, sang arsitek sengaja “bermain-main” dengan halaman rumah.
Sang arsitek menamakan rumah ini “Green Edge House”. Dalam mendesain rumah ini, arsitek sangat mengeksploitas halaman rumah untuk mendapat cahaya alami dan udara. Dari dalam ruangan Anda sanggup melook pemandangan eksterior yang terdiri dari batu-batuan dan aneka jenis tanaman.
Lantai kayu sanggup membuat suasana ruangan menjadi nampak alami. Partisi ruangan berupa beling transparan menjadi pembatas antara interior ruangan dengan halaman rumah.
Kofunaki House
Arsitek: ALTS Design Office
Fotografer: Yuta Yamada/Fujishokaivia archdaily
Rumah sederhana ini terletak di Jepang yang menempati area seluas 132,31 meter persegi. Pemilik rumah menginginkan sebuah interior hunian yang lapang dan cerah.
Interior ruangan didominasi warna putih dengan unsur kayu pada bab lantai rumah. Dalam aneka macam sudut ruangan terdapat banyak tumbuhan yang dibiarkan tumbuh tanpa dalam pot.
Disekeliling tumbuhan tersebut dihiasi dengan kerikil yang menambah kesan unik dari rumah ini.
Setia Eco Park Villa
Arsitek: TWS & Partners
Fotografer: Courtesy of TWS & partners via archdaily
Rumah asri yang terletak di Malaysia karya dari arsitek tws&partner. Pemilik rumah menginginkan sebuah hunian yang bergaya tropis modern yang mengedepankan aspek keberlanjutan lingkungan.
Green Roof pada lantai atas menunjukkan suasana yang nyaman dan segar pada area rumah. Selain itu, pada atap bangunan juga terdapat sebuah panel surya yang sebagian difungsikan sebagai kanopi.
Arsitek mengklaim bahwa adanya panel surya sanggup mengurangi sekitar 30 % dari total energi listik dari rumah ini.Sinar matahari sanggup masuk dengan leluasa ke dalam rumah ini. Selain itu, sirkulasi udara juga berjalan dengan baik dengan banyaknya ruang-ruang terbuka.
Rumah Jerami
Pemilik: Christian dan Deepti Wetjen
Fotografer: via indexberita
Rumah ramah lingkungan di jakarta ini dindingnya terbuat dari jerami. Luas bangunan rumah 355 meter persegi yang terdiri dari dua lantai.
Dinding yang terbuat dari jerami ini membuat hunian bebas kebakaran alasannya diplester oleh pasir kapur atau pasir tanah liat.
Jadi, adanya jerami ini tidak membutuhkan pemanas atau pendingin udara. Pemilik rumah tidak membutuhkan pendingin udara ketika cuaca diluar sedang panas-panasnya. Begitu pula ketika ekspresi dominan hujan, suasana dalam rumah pun tidak terpengaruh.
Untuk memenuhi kebutuhan energi dalam rumah, arsitek memanfaatkan tenaga surya untuk mendukungnya. Rumah ini tersedia sistem pemanas air bertenaga surya, tanki air sebagai penampung air untuk menyiram kloset dan tanaman, serta efisiensi energi pada tata cahaya dalam rumah.
Selain itu, rumah ini juga didesain semoga sirkulasi udara dalam rumah menjadi sehat dengan adanya jendela yang dibentuk menghadap utara serta jendela yang bergulir untuk memaksimalkan ventilasi.
Tan Residence
Arsitek: Chrystalline Artchitect
Fotografer: Chrystalline Artchitect via archdaily
Rumah glamor bergaya kontemporer ini didesain oleh Arsitek Chrystalline yang terletak di jakarta. Untuk menuju pintu utama rumah, Anda harus melewati anak tangga yang disekelilingnya ditanami tumbuhan hijau yang indah.
Interior rumah benar-benar memaksimalkan sinar matahari untuk menerangi area dalam rumah.
Penggunaan beling besar transparan menjadi salah satu ciri unik dari hunian ini. Kesan luas dan lapang akan teras ketika memasuki dalam ruangan rumah. Tidak ada sekat antara ruang tamu dan ruang makan.
Green Roof Residence
Arsitek: andyrahmanarchitect
Fotografer: Mansyur Hasan via andyrahman architect
Fasade rumah mungil ini tampil menarik dan punya ciri khas tersendiri. Nuansa natural semakin kental dengan adanya dedaunan hijau pada bab atap rumah (green roof).
Pagar depan rumah dibentuk cukup unik dengan komposisi, rujukan garis dan bentuk dari material yang “memanjakan” mata. Pagar juga disusun dari pecahan batu-batu alam yang disusun dalam jaring kotak-kotak dari besi. Kombinasi yang manis untuk mempercantik tampilan depan rumah.
Lantai carport rumah memakai batu-batu kerikil yang disebar secara merata. Menurut arsitek, kerikil ini sanggup sebagai penyerap air hujan sekaligus peredam getaran kendaraan beroda empat yang masuk ke dalam carport.
Satu hal yang unik dari rumah ini yakni adanya tumbuhan markisa yang tumbuh subur. Ya, jenis tumbuhan merambat ini sengaja diarahkan pertumbuhannya kebagian atas carport bahkan hingga atap rumah. Adanya tumbuhan hias merambat ini sanggup membuat suasana asri dalam rumah.
Konsep green house tidak hanya pada bab depan rumah namun juga pada sisi belakang. Tembok belakang rumah ditumbuhi tumbuhan fleksi mini yang menjalar permukaan dinding dan memenuhi tembok pembatas belakang rumah.
Distort House / TWS & Partners
Arsitek: TWS & Partners
Fotografer: Fernando Gomulya via archdaily
Rumah unik ini didesain elok nan asri dengan memanfaatkan banyaknya area hijau disekitarnya. Sang arsitek sengaja memutar sumbu rumah sekitar 15 derajat semoga mendapat “view” maksimal dari taman kota di sekitar rumah.
Ruang publik dan semi publik ditempatkan pada lantai pertama dengan banyaknya ruang-ruang terbuka yang seakan menyatu dengan alam sekitar. Sedangkan area langsung ditempatkan dilantai 2 yang mempunyai “view” terbaik pemandangan taman kota.
Bangunan rumah tropis yang unik ini memakai material yang tidak merusak alam sekitar dan dari materi daur ulang. Jendela-jendela kayu memakai material daur ulang yang membuat kesan unik terlook dari depan rumah.
Anda sanggup melook pada setiap ruang, kolom dan balok di-finishing dengan plesteran beton diantara dinding-dinding yang diberi warna putih.
Atap rumah memakai kayu-kayu daur ulang dari peti kemas (panel kayu). Rumah ini memakai genteng terakota tanpa finish mengkilap supaya lebih ramah lingkungan. Atap tanah liat tanpa glasir ini sanggup memantulkan hingga 70 persen panas sehingga tidak masuk ke dalam rumah. Bagaimana? Rumah ramah lingkungan, bukan?
Breathing House / Atelier Riri
Arsitek: Atelier Riri
Photografer: Teddy Yunantha, Adhityo Faturrochman via archdaily
Rumah ini berlokasi di Serpong, Tanggerang Selatan yang diarsiteki oleh Atelier Riri. Hunian didesain apik dengan konsep ramah lingkungan dengan udara dan cahaya sanggup masuk secara natural ke dalam rumah. Didesain tiga lantai dengan fungsi yang berbeda-beda tiap lantai yang dibangun di atas lahan seluas 320 meter persegi.
Lantai pertama berfungsi sebagai ruang publik yang didesain seperti sanggup “bernapas” melalui ventilasi besar pada rujukan lubang di beberapa bab rumah. Lihat gambar!
Sang arsitek memakai bata-bata yang dirancang dengan rongga atau Hollow Brick yang berkhasiat sebagai cross ventilation dan sanggup mengurangi useran energi listrik menyerupai AC.
Material rumah berasal dari bahan-bahan alami dan dinding rumah ramah lingkungan, contohnya kerikil bata, gain reinforced cement (GRC) dan logam daur ulang yang menyebabkan rumah kontemporer yang nyaman untuk ditempati.
Menurut arsitek, rumah ini mempunyai satu titik berupa lubang kosong besar yang mempunyai atap beling di atasnya. Di bawah atap beling tersebut terdapat kolam renang yang mempunyai fungsi lain, yakni sebagai penurun suhu ruangan secara alami.
Lantai dua rumah ini difungsikan sebagai ruang privasi, contohnya kamar tidur pribadi, ruang kerja dan ruang tamu.
Sedangkan untuk lantai ketiga, berisikan roof garden (taman atap) sebagai area ruang terbuka dan juga ruang kumpul keluarga. Taman atap ini sanggup mendinginkan ruangan di bawahnya dan sanggup dipakai sebagai daerah menampung air hujan yang sanggup dipakai untuk mencuci kendaraan beroda empat dan lain sebagainya.
Bagaimana sampel desain rumah go green diatas? Mana yang Anda sukai?