7 Fakta ini buktikan 212 Sarat Muatan Politik
Minggu kemarin tanggal 2 Bulan Desember atau dikenal 212 adalah momen berkumpulnya sebagian besar massa pendukung calon urut 2 di Monas. Hal ini dibuktikan dengan 7 fakta yang ada berikut ini.
Dikutip dari detik.com berikut ini adalah fakta yang telah terjadi pada kegiatan 212 di Monas.
1. Prabowo Subianto Hadir
Prabowo Subianto hadir dalam acara 212 karena diundang oleh panitia penyelenggara. Prabowo menyampaikan, tidak bisa ngomong panjang panjang karena dilarang Bawaslu untuk berkampanye di 212.
Prabowo memang tidak banyak memberikan komentar apapun dalam acara tersebut, tetapi kehadiran Prabowo Subianto dalam acara tersebut memang membuktikan ada muatan politik dalam acara tersebut.

@detik.com
2. Habib Riziq Tidak bisa hadir, tetapi Suaranya Menyerukan "GANTI PRESIDEN"
Habib Riziq Syihab memang tidak bisa hadir dalam acara tersebut. Karena sedang berada di Arab Saudi. Tetapi melalui rekaman suara Habib Riziq menyerukan 2019 "Ganti Presiden".
Diawali dengan menggambarkan kondisi negara Indonesia yang dikatakan oleh sang Habib sedang carut marut. Dan solusinya adalah dengan ganti presiden.
Dari ungkapan yang disampaikan Habib Riziq tersebut sudah jelas indikasi muatan politik yang terjadi dalam kegiatan 212. Jadi salah kalau dikatakan aksi 212 adalah aksi bela tauhid.
Baca ;Maulid Nabi Kenapa Harus Diperingati?
3. Diputarnya lagu 'Astaghfirullah Punya Presiden Si Raja Bohong'
Setelah ceramah Imam Besar FPI selesai kemudian keluarlah Lagu 'Astaghfirullah Punya Presiden Si Raja Bohong' diputar di Reuni 212. Seperti kita tahu lagu ini berisi ajakan untuk ganti presiden.
Karena dianggap presiden adalah raja bohong. Hal ini sudah membuktikan dengan jelas adanya muatan politik dalam kegiatan 212. Memang kegiatan ini dihadiri oleh banyak orang. Baik yang ikut bersenang senang maupun ada yang hanya ikut ikut saja. Tetapi sebagian besar adalah fanatisan pendukung Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.
4. Dibacakan sumpah setia kepada Habib Riziq
Diawali dengan Al-Khaththath mengajak mujahid 212 yang siap mengikuti komando Habib Rizieq. Massa
5. Sebagian massa berteriak "Hidup Prabowo" dan mengacungkan 2 jari.
Saat Prabowo datang banyak orang yang mengacungkan 2 jari dan berteriak hidup Prabowo. Diawali ketika Prabowo hadir di lokasi sampai Prabowo turun dan meninggalkan lokasi ada masa yang selalu berteriak hidup Prabowo.
Baca : Kisah Mengharukan Rahmat Hidayat Kepengin Ketemu Jokowi
Tidak hanya berteriak mereka juga mengacungkan 2 jari sebagai isyarat untuk memilih paslon nomor urut 2. Padahal Bawaslu sudah jelas jelas melarang kegiatan tersebut dijadikan sebagai wahana politik.
6. Curhat Habib Bahar Bin Smith Tentang Kasusnya.
Habib yang sedang masuk kontroversi selanjutnya adalah habib Bahar bin Smith yang dinilai melukai bangsa Indonesia dengan mengatakan Jokowi Banci.
Bahar juga menyampaikan agar menonton ceramahnya secara full jangan dipotong potong. Bahar menjelaskan bahwa ungkapan Jokowi Banci itu berasal dari keinginan untuk membela tokoh yang datang di aksi sebelumnya yaitu aksi 411. Dalam aksi tersebut dikatakan banyak tokoh yang disemprot gas air mata.
Menurutnya, dia tidak akan meminta maaf atas apa yang diucapkan Jokowi Banci itu. Bahkan Bahar juga mengatakan lebih baik membusuk di penjara daripada meminta maaf.
Jadi memang sudah jelas sekali bukan bahwa fakta tersebut membuktikan kalau kegiatan 212 adalah kegiatan politik.
Kegiatan politik yang berkedok agama memang sedang marak terjadi di Indonesia. Jadi bijaklah menentukan sikap.
Dikutip dari detik.com berikut ini adalah fakta yang telah terjadi pada kegiatan 212 di Monas.
1. Prabowo Subianto Hadir
Prabowo Subianto hadir dalam acara 212 karena diundang oleh panitia penyelenggara. Prabowo menyampaikan, tidak bisa ngomong panjang panjang karena dilarang Bawaslu untuk berkampanye di 212.
"Saya tidak akan panjang-panjang bicara karena, sebagaimana kalian ketahui, saya sekarang telah mendapat tugas dan amanah sebagai calon Presiden RI. Dan karena itu, saya harus patuh dan mengikuti semua ketentuan. Saya tidak boleh bicara politik pada kesempatan ini, saya tidak boleh kampanye," Pernyataan prabowo dikutip dari detik.com
Prabowo memang tidak banyak memberikan komentar apapun dalam acara tersebut, tetapi kehadiran Prabowo Subianto dalam acara tersebut memang membuktikan ada muatan politik dalam acara tersebut.

@detik.com
2. Habib Riziq Tidak bisa hadir, tetapi Suaranya Menyerukan "GANTI PRESIDEN"
Habib Riziq Syihab memang tidak bisa hadir dalam acara tersebut. Karena sedang berada di Arab Saudi. Tetapi melalui rekaman suara Habib Riziq menyerukan 2019 "Ganti Presiden".
Diawali dengan menggambarkan kondisi negara Indonesia yang dikatakan oleh sang Habib sedang carut marut. Dan solusinya adalah dengan ganti presiden.
Dari ungkapan yang disampaikan Habib Riziq tersebut sudah jelas indikasi muatan politik yang terjadi dalam kegiatan 212. Jadi salah kalau dikatakan aksi 212 adalah aksi bela tauhid.
Baca ;Maulid Nabi Kenapa Harus Diperingati?
3. Diputarnya lagu 'Astaghfirullah Punya Presiden Si Raja Bohong'
Setelah ceramah Imam Besar FPI selesai kemudian keluarlah Lagu 'Astaghfirullah Punya Presiden Si Raja Bohong' diputar di Reuni 212. Seperti kita tahu lagu ini berisi ajakan untuk ganti presiden.
Karena dianggap presiden adalah raja bohong. Hal ini sudah membuktikan dengan jelas adanya muatan politik dalam kegiatan 212. Memang kegiatan ini dihadiri oleh banyak orang. Baik yang ikut bersenang senang maupun ada yang hanya ikut ikut saja. Tetapi sebagian besar adalah fanatisan pendukung Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.
4. Dibacakan sumpah setia kepada Habib Riziq
Diawali dengan Al-Khaththath mengajak mujahid 212 yang siap mengikuti komando Habib Rizieq. Massa
5. Sebagian massa berteriak "Hidup Prabowo" dan mengacungkan 2 jari.
Saat Prabowo datang banyak orang yang mengacungkan 2 jari dan berteriak hidup Prabowo. Diawali ketika Prabowo hadir di lokasi sampai Prabowo turun dan meninggalkan lokasi ada masa yang selalu berteriak hidup Prabowo.
Baca : Kisah Mengharukan Rahmat Hidayat Kepengin Ketemu Jokowi
Tidak hanya berteriak mereka juga mengacungkan 2 jari sebagai isyarat untuk memilih paslon nomor urut 2. Padahal Bawaslu sudah jelas jelas melarang kegiatan tersebut dijadikan sebagai wahana politik.
6. Curhat Habib Bahar Bin Smith Tentang Kasusnya.
Habib yang sedang masuk kontroversi selanjutnya adalah habib Bahar bin Smith yang dinilai melukai bangsa Indonesia dengan mengatakan Jokowi Banci.
Bahar juga menyampaikan agar menonton ceramahnya secara full jangan dipotong potong. Bahar menjelaskan bahwa ungkapan Jokowi Banci itu berasal dari keinginan untuk membela tokoh yang datang di aksi sebelumnya yaitu aksi 411. Dalam aksi tersebut dikatakan banyak tokoh yang disemprot gas air mata.
Menurutnya, dia tidak akan meminta maaf atas apa yang diucapkan Jokowi Banci itu. Bahkan Bahar juga mengatakan lebih baik membusuk di penjara daripada meminta maaf.
Jadi memang sudah jelas sekali bukan bahwa fakta tersebut membuktikan kalau kegiatan 212 adalah kegiatan politik.
Kegiatan politik yang berkedok agama memang sedang marak terjadi di Indonesia. Jadi bijaklah menentukan sikap.