Habib Bahar Tolak Minta Maaf Fahri : Kalau Kritik Jangan Fisik
Habib Bahar membuat kontroversi dengan mengatakan Jokowi adalah seorang Banci. Perkataan yang tentunya tidak layak dikatakan untuk siapapun tidak harus seorang presiden. Karena banci adalah kelainan yakni seseorang yang memiliki 2 buah alat kelamin. Dan yang dominan salah satu. Tentunya tuduhan yang dilontarkan oleh habib Bahar ini tidak mendasar dan tidak punya bukti yang valid.
Menanggapi hal ini Fahri Hamzah ternyata sebagai salah seorang yang tidak pro dengan Jokowi pun tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Habib Bahar ini. Fahri Hamzah pernah mengatakan kalau dirinya tidak akan pernah ikut dengan Jokowi karena menurut Fahri, terjadi pergeseran yang sangat signifikan dalam bidang arah politik, ekonomi dan lain sebagainya dan hal itu tidak sejalan dengan apa yang Fahri inginkan.
Baca : 7 Fakta ini buktikan 212 Sarat Muatan Politik
Fahri menyayangkan pelaporan terhadap Habib Bahar, karena dengan pelaporan inilah nama Habib Bahar akan semakin terkenal dan videonya akan semakin menyebar luas. Tetapi Fahri juga mengatakan apa yang disampaikan oleh seorang penceramah agar lebih santun dan tidak mengkritik Fisik.
[caption id="attachment_16827" align="aligncenter" width="780"]
@detik.com[/caption]
Inilah pernyataan Fahri Hamzah seperti dikutip dari detik.com
Seperti kita tahu kalau Habib Bahar bin Smith dipolisikan oleh Jokowi Mania dan Cyber Indonesia. Hal ini dikarenakan ceramahnya yang mengatakan Jokowi Banci.
Silahkan Lihat Video ceramahnya yang dianggap kontroversial.
Baca : Ma'ruf Amin: Jangan Buta dan Tuli Akan Prestasi Jokowi
Awalnya Bahar Bin Smith ini mengatakan kalau Jokowi adalah Penghianat Bangsa, Penghianat Negara dan lain sebagainya. Bahkan dia menyarankan untuk siapapun orang yang ketemu Jokowi dibuka celananya. Dan dilihat jangan jangan dia banci. Begitulah yang dikatakan oleh Bahar Bin Smith.
Ucapan yang penuh dengan kebencian ini tentu tidak layak diungkap melalui ceramah. Terlebih Jokowi adalah seorang Presiden. Presiden sebagai seorang ikon dari sebuah Negara, ketika dilecehkan harusnya tetap dihormati. Karena proses pemilihan presiden adalah dengan kesepakatan yang diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Sudah menjadi kesepakatan ketika ada yang kalah dalam penghitungan suara harus mau menerima dan menjadikan sebagai keputusan bersama.
Simak alasan Bahar Bin Smith mengeluarkan ceramah seperti itu
Seperti yang diungkapkan dalam acara 212 kemarin Habib Bahar diberi kesempatan untuk menyampaikan sesuatu. Dan akhirnya terjadi curhat colongan. Bahar memberikan ceramah yang disampaikan pada acara 212, ceramah ini berisi agar melihat video jangan sepotong sepotong.
Berawal dari peristiwa 411 dimana pada saat itu ulama disiram gas air mata karena berdemo. Sedangkan Jokowi pergi dari istana dari situlah Bahar kemudian emosi. Jadi dalam penyebutannya dia menyebut Jokowi Banci.
Sedangkan penyebutannya sebagai penghianat negara. Hal ini karena menurut Bahar bin Smith, kebijakan Jokowi tidak pro rakyat kecil.
Bahar juga menegaskan tidak akan meminta maaf atas apa yang telah diucapkannya.
Tetapi perlu digarisbawahi, penyampaian dengan cara menebar kebencian dan kata kata hinaan tidaklah patut diucapkan oleh siapapun. Termasuk oleh orang yang dikenal sebagai Habib Bahar ini.
Menanggapi hal ini Fahri Hamzah ternyata sebagai salah seorang yang tidak pro dengan Jokowi pun tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Habib Bahar ini. Fahri Hamzah pernah mengatakan kalau dirinya tidak akan pernah ikut dengan Jokowi karena menurut Fahri, terjadi pergeseran yang sangat signifikan dalam bidang arah politik, ekonomi dan lain sebagainya dan hal itu tidak sejalan dengan apa yang Fahri inginkan.
Baca : 7 Fakta ini buktikan 212 Sarat Muatan Politik
Fahri menyayangkan pelaporan terhadap Habib Bahar, karena dengan pelaporan inilah nama Habib Bahar akan semakin terkenal dan videonya akan semakin menyebar luas. Tetapi Fahri juga mengatakan apa yang disampaikan oleh seorang penceramah agar lebih santun dan tidak mengkritik Fisik.
[caption id="attachment_16827" align="aligncenter" width="780"]

Inilah pernyataan Fahri Hamzah seperti dikutip dari detik.com
"Merupakan tugas ulama untuk memiliki semacam tausiah agar penceramah meskipun itu dilakukan di ruang tertutup, maka unsur-unsur penghinaan terhadap pribadi memang tidak boleh ada di dalam ceramah. Tapi apabila itu dimaksudkan sebagai kritik, memang sebaiknya yang dikritik itu pikirannya, bukan bentuk fisik,"
Seperti kita tahu kalau Habib Bahar bin Smith dipolisikan oleh Jokowi Mania dan Cyber Indonesia. Hal ini dikarenakan ceramahnya yang mengatakan Jokowi Banci.
Silahkan Lihat Video ceramahnya yang dianggap kontroversial.
Baca : Ma'ruf Amin: Jangan Buta dan Tuli Akan Prestasi Jokowi
Awalnya Bahar Bin Smith ini mengatakan kalau Jokowi adalah Penghianat Bangsa, Penghianat Negara dan lain sebagainya. Bahkan dia menyarankan untuk siapapun orang yang ketemu Jokowi dibuka celananya. Dan dilihat jangan jangan dia banci. Begitulah yang dikatakan oleh Bahar Bin Smith.
Ucapan yang penuh dengan kebencian ini tentu tidak layak diungkap melalui ceramah. Terlebih Jokowi adalah seorang Presiden. Presiden sebagai seorang ikon dari sebuah Negara, ketika dilecehkan harusnya tetap dihormati. Karena proses pemilihan presiden adalah dengan kesepakatan yang diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Sudah menjadi kesepakatan ketika ada yang kalah dalam penghitungan suara harus mau menerima dan menjadikan sebagai keputusan bersama.
Simak alasan Bahar Bin Smith mengeluarkan ceramah seperti itu
Seperti yang diungkapkan dalam acara 212 kemarin Habib Bahar diberi kesempatan untuk menyampaikan sesuatu. Dan akhirnya terjadi curhat colongan. Bahar memberikan ceramah yang disampaikan pada acara 212, ceramah ini berisi agar melihat video jangan sepotong sepotong.
Berawal dari peristiwa 411 dimana pada saat itu ulama disiram gas air mata karena berdemo. Sedangkan Jokowi pergi dari istana dari situlah Bahar kemudian emosi. Jadi dalam penyebutannya dia menyebut Jokowi Banci.
Sedangkan penyebutannya sebagai penghianat negara. Hal ini karena menurut Bahar bin Smith, kebijakan Jokowi tidak pro rakyat kecil.
Bahar juga menegaskan tidak akan meminta maaf atas apa yang telah diucapkannya.
Tetapi perlu digarisbawahi, penyampaian dengan cara menebar kebencian dan kata kata hinaan tidaklah patut diucapkan oleh siapapun. Termasuk oleh orang yang dikenal sebagai Habib Bahar ini.