Usia Emas Mendidik Anak Menggali Kedahsyatan Potensinya
.blogspot.com -- Nampaknya kehidupan menawarkan waktu-waktu sempurna untuk menggali potensi. Misalnya masa-masa suram seseorang dalam merajut kemakmuran hidup , juga merupakan fase terbaik untuk membentuk ketangguhan mental.
Tidak terkecuali dalam mendidik anak , terdapat fase dimana mereka menyerap segala sesuatu dengan sangat cepat. Setelah terserap , sulit untuk melepaskannya. Informasi tersebut akan dibawa sampai dewasa. Lalu kapankah waktu yang paling berharga itu?
Sebelum menelusuri lebih jauh , saya ingin mengungkapkan bahwa bersama-sama sepanjang hayat insan akan tetap selalu belajar. Oleh alasannya ialah itu , adanya usia emas bukan berarti adanya pembatasan.
Oleh alasannya ialah itu , pendidikan kepribadian merupakan yang terbaik yang dapat diberikan oleh orang tua. Sudah banyak para pakar yang menyatakan betapa sulitanya mengubah kebiasaan. Sekali kita memiliki kebiasaan , maka kebiasaan itu mencengkram dengan sangat kuat.
Karena itu , sudah semestinya kita menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik di awal-awal kehidupan. Dalam hal ini kita mempunyai kesempatan mendidik anak mendapatkan hadiah terindah itu: kepribadian luhur.
Nutrisi gizi berperan penting di masa-masa emas ini. Kesehatan badan anak secara keseluruhan kuat terhadap perkembangan otak. Anak-anak yang bugar , aktif , dan ceria tidak saja memiliki kecerdasan otak , melainkan juga kecerdasan emosional.
Kematangan hidup bersama-sama sangat ditentukan keadaan emosional mereka di waktu kecil. Anak-anak yang dilingkungi suasana suram akan melihat kehidupan ini suram pula. Dampaknya mereka hidup dalam bayang-bayang pesimisme.
Pernah ada penelitian pada mahasiswa yang mencar ilmu bahasa asing. Mahasiswa tersebut mencar ilmu bahasa Inggris. Selama beberapa hari semua acara outdoor dikurangi. Begitu pula dengan acara yang memungkinkan penggunaan bahasa ibunya.
Kemudian setiap dikala diperdengarkan percakapan bahasa asing. Bahkan ketika mereka tidur. Apa yang terjadi? Dengan berkurangnya asupan gosip bahasa asli mereka sendiri , penguasaan bahasa gila menjadi sangat cepat.
Dalam waktu tiga hari , kemampuan berbahasa asli berkurang sangat drastis. Mereka merasa pengetahuan itu surut dari kepalanya. Justru alasannya ialah mereka selalu mendengar percakapan bahasa gila , pembelajaran bahasa gila mereka terbilang sangat cepat.
Ini mengambarkan bahwa semakin kepala kosong dari beragam gosip , semakin cepat menyerap gosip baru. Ini juga menjelaskan kenapa orang yang mencar ilmu sehabis bangkit tidur biasanya menyerap lebih cepat apa yang mereka pelajari.
Tidak terkecuali dalam mendidik anak , terdapat fase dimana mereka menyerap segala sesuatu dengan sangat cepat. Setelah terserap , sulit untuk melepaskannya. Informasi tersebut akan dibawa sampai dewasa. Lalu kapankah waktu yang paling berharga itu?
Sebelum menelusuri lebih jauh , saya ingin mengungkapkan bahwa bersama-sama sepanjang hayat insan akan tetap selalu belajar. Oleh alasannya ialah itu , adanya usia emas bukan berarti adanya pembatasan.
Masa Emas di Usia Balita
Anak-anak mengalami fase terbaik dalam mencar ilmu ketika usianya berada di bawah lima tahun. Segala gosip yang ada di sekitarnya pribadi diserap dengan sangat mudah. Melekat di benaknya dan sangat sulit untuk diubah.Oleh alasannya ialah itu , pendidikan kepribadian merupakan yang terbaik yang dapat diberikan oleh orang tua. Sudah banyak para pakar yang menyatakan betapa sulitanya mengubah kebiasaan. Sekali kita memiliki kebiasaan , maka kebiasaan itu mencengkram dengan sangat kuat.
Karena itu , sudah semestinya kita menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik di awal-awal kehidupan. Dalam hal ini kita mempunyai kesempatan mendidik anak mendapatkan hadiah terindah itu: kepribadian luhur.
Otak Masih Dalam Masa Perkembangan
Otak dan seluruh organ badan lainnya dalam masa pertumbuhan. Sehingga otak balita sangat "segar". Sangat mendukung dalam menyerap cahaya pengetahuan.Nutrisi gizi berperan penting di masa-masa emas ini. Kesehatan badan anak secara keseluruhan kuat terhadap perkembangan otak. Anak-anak yang bugar , aktif , dan ceria tidak saja memiliki kecerdasan otak , melainkan juga kecerdasan emosional.
Kematangan hidup bersama-sama sangat ditentukan keadaan emosional mereka di waktu kecil. Anak-anak yang dilingkungi suasana suram akan melihat kehidupan ini suram pula. Dampaknya mereka hidup dalam bayang-bayang pesimisme.
Mengapa Balita Belajar Cepat?
Ya , kenapa anak balita sangat cepat belajar? Salah satu tanggapan untuk pertanyaan itu alasannya ialah otak mereka masih bersih dari segala informasi. Sehingga ada "ruang" kosong untuk mendapatkan pengetahuan baru.Pernah ada penelitian pada mahasiswa yang mencar ilmu bahasa asing. Mahasiswa tersebut mencar ilmu bahasa Inggris. Selama beberapa hari semua acara outdoor dikurangi. Begitu pula dengan acara yang memungkinkan penggunaan bahasa ibunya.
Kemudian setiap dikala diperdengarkan percakapan bahasa asing. Bahkan ketika mereka tidur. Apa yang terjadi? Dengan berkurangnya asupan gosip bahasa asli mereka sendiri , penguasaan bahasa gila menjadi sangat cepat.
Dalam waktu tiga hari , kemampuan berbahasa asli berkurang sangat drastis. Mereka merasa pengetahuan itu surut dari kepalanya. Justru alasannya ialah mereka selalu mendengar percakapan bahasa gila , pembelajaran bahasa gila mereka terbilang sangat cepat.
Ini mengambarkan bahwa semakin kepala kosong dari beragam gosip , semakin cepat menyerap gosip baru. Ini juga menjelaskan kenapa orang yang mencar ilmu sehabis bangkit tidur biasanya menyerap lebih cepat apa yang mereka pelajari.