Trik pada Ventilasi untuk Mendinginkan Rumah Secara Alami
Pemilik rumah sering melontarkan pertanyaan mengapa sepertinya tidak ada udara yang masuk dan rumah tetap saja panas meskipun sudan ada jendela. Lalu, apakah yang menimbulkan rumah tetap terasa panas walaupun sudah berusaha mengatasinya dengan menghadirkan ventilasi?
Yang namanya ventilasi itu bukan hanya ihwal ada atau tidaknya, banyaknya ada berapa, atau seberapa ukurannya. Faktanya, ada hal-hal lain yang mesti diterapkan supaya upaya mengundang angin untuk masuk ke dalam rumah benar-benar mencukupi keperluan udara segar dan menjamin terjadinya sirkulasi udara yang lebih baik di dalam rumah.
Nah, berikut ini ada beberapa trik pada desain ventilasi supaya sukses mengundang angin ke rumah dan mendinginkan rumah secara alami.
Jangan Menghambat Ventilasi
Volume udara yang masuk ke dalam ruang dipengaruhi oleh desain dan sistem ventilasi. Semakin sedikit rintangan pada ventilasi, maka semakin besar volume udara yang masuk dan begitu juga sebaliknya.
Misalnya, pada jendela yang dipasangi jalusi. Sebaiknya jalusi dipasang dengan kemiringan bilah kayu ke arah luar sehingga pada waktu hujan air tidak akan menerobos masuk lewat jalusi. Selain dapat menyirkulasikan udara dengan baik, beliau juga tidak membuat rumah dibanjiri sinar matahari dikala siang hari.
Ventilasi Silang
Ventilasi silang berkhasiat untuk menciptakan perbedaan tekanan udara sehingga udara dapat mengalir. Ventilasi silang memungkinkan udara bergerak bebas dari luar ke dalam dan dari dalam ke luar. Ventilasi silang mampu didapatkan dengan meletakkan lebih dari satu bukaan pada sisi (bidang) yang berbeda.
Sebaiknya jangan menempatkan ventilasi silang berhadap-hadapan alasannya yakni udara tidak terdistribusi merata ke semua ruangan namun eksklusif ke luar.
Hindari Efek Rumah Kaca
Cobalah untuk melihat lagi material transparan (kaca) yang Sobat aplikasikan di rumah. Kaca yang terpapar sinar matahari dapat membuat radiasi panas masuk ke dalam ruang dan panas tersebut terperangkap ke luar. Panas akan bertambah dan ruang akan semakin panas dalam waktu yang lama. Hal ini yang disebut dengan efek rumah kaca.
Oleh karena itu, hindari atau pindahkan material beling atau polikarbonat supaya tidak terkena sinar matahari secara langsung. Bila posisinya susah, maka hindari panas matahari eksklusif dengan penghalang seperi kanopi atau kisi-kisi.
Ruang-ruang Terbuka
Penataan ruang juga dapat memengaruhi sirkulasi udara dalam ruang. Ruang yang terbuka dan terhubung mampu membuat udara bebas mengalir dari depan ke belakang. Oleh alasannya yakni itu, suhu udara yang tinggi dalam ruang dapat dikurangi dengan konsep open space di dalam ruang.
Hilangkan atau kurangi batas masif yang ada di dalam rumah. Atur tata letak ruang dengan mengelompkkan ruang sesuai privasinya sehingga diperoleh ruang publik, semiprivat, dan privat. Untuk ruang publik, biarkan terbuka. Berikan sekat transparan pada ruang semiprivat. Sedangkan untuk privat, batasi secara visual, tetapi udara masih memungkinkan untuk melewatinya.
Sebaiknya penempatan furnitur disusun sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi anutan udara. Contohnya, jangan letakkan lemari tinggi di tengah ruang. Geser lemari tersebut merapat ke dinding.
Tempatkan Bukaan Searah Datangnya Angin
Untuk membuat angin mengalir ke dalam rumah, tempatkan bukaan (pintu, jendela, dan ventilasi) ke arah datangnya angin. Misalnya, jika angin datang dari barat ke timur, maka sebaiknya bukaan diletakkan di sebelah barat alasannya yakni bukaan yang diletakkan di sisi yang lain tidak akan dapat memasukkan angin ke dalam rumah.
Tetapi, dengan adanya jendela di sebelah barat, maka ruang akan panas dikala sore hari lantaran terpapar matahari. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membuat penghalang di sekitar rumah. Penghalang ini akan membelokkan angin biar hasilnya sang angin masuk ke dalam rumah. Penghalang dapat dilakukan dengan tanaman.