Permintaan Batu Alam Tidak Pernah Surut dan Tips Mengatasinya

Batu alam menjadi salah satu bab terpenting dalam membangun rumah yang eksotis. Banyak orang yang ingin mengakibatkan rumahnya sebagai surga dunia dengan kerikil alam, mengingat, surga lebih tergambarkan dengan nuansa alam. Kesan alam terasa begitu bersahabat di hati penghuni rumah ibarat sudah menjadi fitrah bahwa insan memang harus kembali ke alam (hidup alami) tanpa perlu hanyut dalam kemajuan zaman yang kehilangan kesan alami.

Banyak orang yang menginginkan pembangunan rumah dengan hiasan kerikil alam, membuat sebagian investor memiliki wangsit untuk membangun perumahan bernuansa kerikil alam. Tentu salah satunya yakni memenuhi usul pasar yang cenderung ingin kembali ke alam dalam gaya hidup mereka termasuk dalam hal hunian nya. Harapannya perumahan dengan desain kerikil alam mampu menarget kelas menengah-ke bawah. Sangat diuntungkan sekali alasannya yakni justru penjualan rumah terbanyak jikalau menarget kalangan itu. Dan banyak kalangan, baik bawah hingga atas, yang memilih rumah dengan desain kerikil alam. Kalau pun tidak mampu menarget kalangan itu, menarget kalangan menengah-ke atas pun mampu menguntungkan dengan bermain harga tinggi.



Hal inilah yang akan terjadi lonjakan pemesanan kerikil alam. Artinya, jikalau sudah ditangani investor properti untuk kebutuhan pembangunan rumah maka akan terjadi pembelian besar-besaran pada kerikil alam. Satu investor properti membeli beberapa truk kerikil alam. Bagaimana jikalau ada banyak investor yang melaksanakan hal yang sama? Andai semua pembelian ditangani satu produsen, ibarat ditangani oleh kami, mampu jadi tidak akan sanggup menangani pemesanan besar-besaran. Hal ini terkait materi dasarnya, yaitu kerikil dari tanah, yang tidak mampu tumbuh alasannya yakni disengaja. Artinya mampu memiliki keterbatasan dalam ketersediaan. Kalau mengukur dampak lingkungannya, tentu akan mengurangi keindahan bumi manusia.

Namun faktanya, seiring usul kerikil alam tidak pernah surut, sekarang produsennya pun banyak, tidak lupa sumber daya alam bebatuan memang masih tersedia banyak di banyak sekali lokasi. Bisa bertahan untuk puluhan tahun atau mungkin ratusan tahun. Karena bebatuan sendiri walaupun sumber daya alam yang tidak mampu disengaja dilestarikan, tetapi ketersediaan nya tidak ada habisnya. Material bumi sendiri sebagian besar dari bebatuan. Hal ini memang potensi ketahanan dalam kelestarian nya memang mampu untuk jangka waktu lama.

Menurut Berto, penjual batu, yang dilansir Pikiran-rakyat.com (25 Maret, 2016) mengatakan bahwa yang belum banyak yakni bersatunya produsen kerikil alam dan pemerintah dalam hal menangani produksi kerikil alam dan persaingan harganya biar kelestarian alam mampu terjaga sebaik mungkin walaupun terjadi lonjakan permintaan. Seharusnya ada penanganan serius, walaupun entah siapa yang terlebih dahulu memulai untuk bersatu biar tidak terjadi lagi persaingan harga yang tidak sehat.

Seharusnya yang terlebih dahulu mempersatukan para produsen yakni pemerintah. Kesatuan itu berasal dari pimpinan. Ibarat lidi, persatuan lidi tidak mampu berdiri sendiri namun ada yang memegang kendali dalam persatuan. Kalau persatuan diawali dari jumlah terbanyak, tentu tidak mampu bersatu saat tidak ada kepemimpinan tunggal.

Seharusnya saat terjadi usul yang tidak pernah surut, ada penanganan harga oleh pemerintah. Bisa mengalami kenaikan harga kerikil alam biar tetap terjaga dalam pelestarian alamnya. Tidak ada solusi lain kecuali harganya dinaikkan bukan mengurangi dalam memanfaatkan kerikil alam.

Kalau sudah dinaikkan, maka secara otomatis hanya kalangan tertentu saja yang menginginkan hunian motif alam asli. Para investor pun lebih berfokus menjual rumah kerikil alam hanya untuk kalangan tertentu. Tentunya, para pengusahanya mampu tetap mendapat jatah keuntungan yang sama, sebelum atau sesudah harga kerikil alam dinaikkan.




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel