Kisah Gopel Didenda Puluhan Juta Rupiah Meski Tinggal Di Lahan Sendiri
Hal seperti itu tentunya tidak akan pernah terjadi di Negeri tercinta kita ini bukan?
Namanya Roland Gopel, lelaki berusia 58 tahun kini tinggal di sebuah kendaraan beroda empat (van) di pinggiran Menzies, 700 kilometer dari Kota Perth, Australia Barat padahal tanah itu adalah miliknya yang dibeli tahun 2015.
Menurut dewan kota Praja Menzies menuturkan, Roland telah membuat berkurangnya pasokan air bersih dan kondisi rumah yang kotor telah membuat dia melanggar berbagai peraturan.
Denda ini mulai diberlakukan per 1 Agustus, menurut sebuah tuntutan terpisah ia melanggar UU karavan di taman dan perkemahan di negara cuilan Australia Barat telah membuatnya harus membayar denda sebesar $1000 juga diperintahkan untuk membayar biaya pengadilan di kota praja Menzies sebensar $3.000
'Saya akan menolak untuk membayar'
Menanggapi hal itu Gopel mengatakan akan mengajukan banding atas vonis yang diberikan.
"Saya menolak membayar denda untuk bermukim disana saya menolak menjadi tunawisma," katanya.
"Kami orang Australia, kami tidak perlu melaksanakan apa yang kami katakan demi melaksanakan apa yang diperintahkan."
Vonis denda itu ternyata lebih berat daripada vonis sebelumnya yang dijatuhkan Agustus, atas pelanggaran serupa. Yaitu Gopel didenda $1.000 dan diperintahkan untuk membayar $1.745 untuk biaya pengadilan. Sebuah vonis yang tidak dibayar juga oleh pria tersebut.ah eksekusi yang juga belum dibayarkan oleh laki-laki berusia 58 tahun ini.
Hakim Sandra De Maio angkat bicara tentang keadaan Gopel, walaupun keadaan Gopel sulit, tetapi menurutnya ia jelas jelas melanggar undang undang tersebut.
"Gopel sedang dalam situasi yang sangat disesali dimana ia tinggal di lahan miliknya sendiri, tapi dalam keadaan yang tidak sesuai dengan aturan," kata Hakim Sandra De Maio mengatakan.
Dengan Gopel mewakili dirinya sendiri, Hakim Sandra De Maio berulang kali menghentikan proses untuk menjelaskan aspek proses persidangan kepada laki-laki berusia 58 tahun tersebut.
Dia juga menyampaikan bahwa tuntutan itu mencerminkan kemampuan Gopel yang terbatas untuk membayar dendan yang besar. Dengan penghasilan selama 2 minggu mendapatkan $550 untuk membayar tarif dan hutang yang telah dijatuhkan sebelumnya.
Hakim menyatakan ini bukanlah bagian dari wacana untuk menendang Gopel dari propertinya.
"Ini bukan wacana menendang Gopel dari propertinya."
Salah satu perwakilan kota praja, pengacara Andrew Wadham akhirnya angkat bicara yaitu bahwa dewan hanya ingin properti Gopel dibuat sesuai dengan standar yang ada, dan bukanlah untuk mengusirnya.
"Tidak ada perintah yang dijatuhkan hakim yang bisa memaksa Tuan Gopel keluar dari tanah miliknya."
Namun Wadham juga menjelaskan dewan kota praja juga harus adil menciptakan dan menegakkan peraturan untuk kesehatan dan keselamatan tetangga dan tidak bisa membuat pengecualian dalam bentuk apapun.
Berawal dari laporan dari penduduk Menzies yang mengeluhkan keadaan rumah Gopel yang dinilai mengganggu, petugas lingkungan David Hadden menghubungi Gopel sejak tahun 2015.
Kemudian dilakukan inspeksi sebanyak 12 kali dalam kurun waktu itu.
Gopel yakin bahwa tidak ada orang yang bisa mengatur apa yang ia lakukan di lahan miliknya sendiri.
Dia menyampaikan bahwa ia telah berulang kali menjelaskan potensi eksekusi yang dihadapi Gopel jikalau ia tidak mematuhi peraturan dewan tersebut.
Gopel menyampaikan bahwa ia berencana memasang tangki septik, namun menambahkan bahwa ia tidak berniat untuk terhubung dengan jalan masuk air utama, sebab ia tidak ingin dipaksa membayar tagihan yang sedang berlangsung.
Sumber detik.com