Mengenal Vertical Garden Dan Cara Membuatnya
ModelRumahMini.Com - Vertical Garden atau Taman Vertikal mempunyai beberapa nama diantaranya Green Wall, Taman Tegak dan lain-lain. Kemunculan Vertical Garden menjadi sebuah solusi anyar bagi setiap orang yang ingin mempunyai taman yang indah di rumahnya. Meskipun sebagai alternatif, bukan berarti Taman Vertikal tidak lebih bagus dari taman-taman kebanyakan. Namun seiring berjalannya waktu, sekarang Vertical Garden tidak hanya sebagai taman alternatif bagi orang-orang yang mempunyai keterbatan lahan. Vertical Garden sudah mengalami banyak perkembangan, mulai dari jenis tanaman, cara membuatkan dan bahkan Taman Vertikal banyak yang sengaja dibentuk diatas lahan yang sangat luas.
Hampir semua jenis tumbuhan bisa diaplikasikan pada Taman Vertikal dan dibutuhkan metode tertentu untuk mewujudkannya. Mungkin ada yang beranggapan bahwa tumbuhan yang bisa merambat di dinding itu yakni tumbuhan Vertical Garden. Tapi itu tidak sepenuhnya benar, kendati tumbuhan yang bisa merambat tersebut hidup di bidang vertikal. Sebuah Taman Vertikal memerlukan media tertentu dan tidak bisa serta-merta pribadi diterapkan pada pagar atau dinding rumah begitu saja. Salah satu metode yang sering diaplikasikan untuk membangun Vertical Garden yaitu metode hidropik memakai geotextile, dengan menata tumbuhan sedemikian rupa pada dinding memakai modul (untuk menempatkan tanaman) dan dengan pemeliharaan khusus serta pengaturan otomatis.
Vertical Garden | Sumber gambar: pinterest.com |
Membuat Taman Vertikal tidak semudah membuat taman biasa, perlu keahlian khusus dalam hal membuat media tanam, menentukan jenis tanaman, mengaplikasikannya pada lokasi sempurna dan merawat secara berkala. Tapi bukan berarti hal tersebut tidak bisa Anda lkamikan. Meski sedikit lebih sulit tapi jikalau Anda berhasil melkamikannya, tentu menjadi kepuasan tersendiri menyaksikan Taman Vertikal Anda tumbuh dan berkembang dengan baik. Sekarang kembali lagi ke diri Anda, mau membuat Vertical Garden sendiri atau menyerahkannya kepada ahlinya.
Tujuan mempunyai Vertical Garden (VG) tentu tidak sekedar sebagai hiasan dan mempercantik penampilan rumah yang tidak mempunyai area luas untuk membuat taman menyerupai orang kebanyakan saja, dibalik itu sebagaimana mamfaat tumbuhan lainnya yaitu untuk membuat ruang hijau, mengurangi panasnya suhu udara, dan yang paling penting menambah oksigen. Satu perbedaan mamfaat yang sangat kentara antara Vertical garden dan taman biasa yakni VG tidak sanggup menahan abrasi (longsor) layaknya taman biasa yang tertancap di tanah.
Teknik penanaman Vertical Garden tak ubahnya menyerupai tumbuhan hidroponik, yang artinya tidak ada tanah untuk bercocok tanam. Menurut salah seorang praktisi dan konsultan Taman Vertikal Ir. Slamet Budiarto, tiga pilar utama yang menyokong kehidupan tumbuhan yakni air, pupuk dan cahaya matahari. Jika ketiga pilar tersebut tersedia maka dimana saja dan dengan cara apa saja tumbuhan bisa tumbuh. Bahkan di lokasi yang tidak ada sinar matahari sedikitpun, bisa memamfaatkan lampu untuk membuat cahaya matahari buatan.
Media tanam Taman Vertikal sebaiknya dari materi yang ringan, kuat, dan bisa menyerap air. Saat ini yang paling banyak dipakai yakni nonwoven geotextile dan velt dari sabut kelapa. Khusus velt sabut kelapa, Anda bisa membentuknya sendiri menyerupai papan dengan ukuran 50 cm dan tebal 30 cm, atau membeli yang sudah jadi. Velt sabut kelapa ini diketahui bisa menyimpan air lebih baik daripada nonwoven geotextile. Keunggulan geotextile yakni dari segi ketahanan yang bisa bertahan hingga 15 tahun, sangat jauh dibanding sabut kelapa yang mulai lapuk ketika sudah dipakai kurang lebih 8 tahun. Walaupun begitu akar-akar tumbuhan sudah terjalin sendiri, sehingga akan menjadi media tersendiri yang bisa bertahan lebih lama, kata pak Slamet.
Media tanam Taman Vertikal sebaiknya dari materi yang ringan, kuat, dan bisa menyerap air. Saat ini yang paling banyak dipakai yakni nonwoven geotextile dan velt dari sabut kelapa. Khusus velt sabut kelapa, Anda bisa membentuknya sendiri menyerupai papan dengan ukuran 50 cm dan tebal 30 cm, atau membeli yang sudah jadi. Velt sabut kelapa ini diketahui bisa menyimpan air lebih baik daripada nonwoven geotextile. Keunggulan geotextile yakni dari segi ketahanan yang bisa bertahan hingga 15 tahun, sangat jauh dibanding sabut kelapa yang mulai lapuk ketika sudah dipakai kurang lebih 8 tahun. Walaupun begitu akar-akar tumbuhan sudah terjalin sendiri, sehingga akan menjadi media tersendiri yang bisa bertahan lebih lama, kata pak Slamet.
Secara umum memang semua jenis tumbuhan bisa ditanam pada Taman Vertikal, akan tetapi faktor lingkungan harus tetap diperhatikan. Jika Vertical Garden yang akan Anda buat berada di luar ruangan, maka sebaiknya pilih tumbuhan outdoor, begitu juga untuk Vertical Garden dalam ruangan maka pilihlah tumbuhan indoor. Sebisa mungkin hindari menanam tumbuhan merambat lantaran ketika tumbuh susah di kendalikan arah pertumbuhannya dan bisa meluber kemana-mana. Tanaman jenis semak dan bisa hidup dalam jangka waktu usang akan lebih bagus.
Mau tau lebih detail perihal proses membuat Vertical Garden? Simak langkah-langkah membuat Vertical Garden sederhana berikut:
Mau tau lebih detail perihal proses membuat Vertical Garden? Simak langkah-langkah membuat Vertical Garden sederhana berikut:
Sumber (Referensi): http://www.tabloidnova.com/Nova/Griya/Taman/Mudahnya-Membuat-Taman-Vertikal.-Ini-Langkah-langkahnya/
- Buat frame dari materi baja ringan berukuran sekitar 0,5 m x 1 m, kemudian pasang ke tembok memakai baut fisher atau jenis perekat lainnya dan beri celah minimal 7 cm dari tembok. Tujuannya yakni biar media tanam tidak pribadi melekat ke tembok lantaran lembap dan bisa membuat tembok berlumut.
- Selesai mempersiapkan frame, Anda bisa pribadi menaruh dua lapis media tanam (velt sabut kelapa atau geotextile). Sobek lapisan paling depan untuk membentuk lubang kawasan menanam, beri jarak masing-masing 12 cm kesamping dan kebawah untuk setiap sobekan yang akan membentuk lubang tanam. Buat jahitan jelujur vertikal di antara lubang tanam untuk menjaga media tanam tidak melorot.
- Dengan adanya jarak antar lubang, maka media tanam tidak sepenuhnya pribadi tertutup oleh tanaman. Perlu sedikit waktu untuk tumbuhan biar tumbuh dan berkembang hingga seluruh media tanam tertutup rata dan yang kelookan hanya tumbuhan yang tumbuh subur saja. Perlu bagi Anda untuk menentukan tumbuhan yang berimbang antara akar dan tajuk. Akar akan cukup besar lengan berkuasa menopang daun jikalau tajuknya lebih kecil dan sanggup mencegah daun menjadi layu. Ini merupakan konsep dasar kesimbangan tumbuhan yang harus diketahui oleh Anda yang akan membuat Taman Vertikal.
- Selanjutnya Anda tinggal menanam tumbuhan yang sudah Anda pilih ke lubang yang sudah dibuat. Caranya bisa memakai gulungan rockwool atau bisa juga pribadi tanpa ada perhiasan apa-apa, asal tumbuhan sudah punya akar yang bagus. Jika Anda menanam bibit untuk Vertical Garden memakai media polybag alangkah bagusnya jikalau sebagian dari media polybag ikut dimasukkan ke dalam lubang. Hal ini tentu saja sanggup menjamin akar tidak terlalu terganggu, sehingga tumbuhan tidak membutuhkan penyesuaian yang usang untuk tumbuh dan berkembang.
- Khusus pengairan, Anda bisa memakai sistem drip irigasi ataupun manual disiram dengan tangan. Dibanding irigasi manual tentu sistem drip irigasi lebih nyaman dn tidak menyita waktu. Pada sistem drip irigasi, idealnya jarak pipa pengairan dari atas yakni 3 meter. Penggunaan timer otomatis, jeda waktu penyiraman bisa disetel, sampelnya 3 s/d 5 kali sehari, selama 2 menit setiap kali penyiraman. Untuk menjaga biar kucuran air merata, gunakan nosel sebagai pressure regulator. Tetesan air sisa penyiraman yang tidak terserap oleh media tanam bisa pribadi di alirkan ke tanah atau didaur ulang kembali ke atas. Sebaiknya letakkan tumbuhan yang tahan kering paling atas, dan tumbuhan lembap di bab bawah jikalau ada beberapa jenis tumbuhan pada sistem Vertical Garden Anda.
Proses Pemupukan
Hal-hal yang perlu Anda perhatikan pada ketika membuat Taman Vertikal:
- Bagaimanapun kondisi panas matahari, tumbuhan Vertical Garden rata-rata hanya menerima sinar matahari selama setengah hari lantaran arah pergerakan matahari. Sehingga, ada kalanya tumbuhan terlook dari kurang subur lantaran tidak terpapar sinar matahari seharian penuh.
- Proses pemupukan yang rutin dan terjadwal akan menjaga tumbuhan tetap subur dan segar. Oleh lantaran itu pemupukan secara otomatis akan sangat efisien pada Vertical Garden milik Anda. Dengan sistem drip irigasi maka proses pemupukan otomatis akan sangat mudah. Anda cukup mencampurkan pupuk ke dalam tandon air seminggu sekali, maka proses pemupukan akan berjalan otomatis bersama proses pengairan. Jika Anda melkamikan pengairan secara manual maka pupuknya bisa di campur dengan air yang Anda gunakan untuk menyiram tanaman.
- Setiap 6 bulan sekali lkamikan pemangkasan untuk membuang daun-daun atau dahan-dahan yang terlalu panjang dan sudah mulai layu. Langkah ini sangat perlu Anda lkamikan jikalau Vertical Garden milik Anda mempunyai contoh tertentu.
- Jika Vertical Garden milik Anda memakai drip irigasi, sebaiknya lkamikan pengecekan nosel 6 bulan sekali. Begitu juga dengan filter airnya lkamikan investigasi secara periodik. Jika kualitas air cukup bagus dan bersih, Anda hanya perlu menyidik nosel 2 atau 3 ahad sekali.
Bagaimana berdasarkan Anda, seru bukan jikalau kita bisa membuat dan mempunyai Taman Vertikal di rumah?.Tunggu apalagi buruan bergegas buat Taman Vertikal karya Anda sendiri, dan jadikan rumah minimalis Anda indah, asri dan sejuk dengan Vertical Garden. Kelebihan lainnya dari Taman Vertikal yakni bisa ditempatkan dimana saja dan akan selalu terlook sangat indah. Berikut beberapa gambar Taman Vertikal di aneka macam posisi:
Sumber gambar:http://www.livingwallart.com |
Sumber gambar: http://rumahdiy.com |
Sumber gambar: http://godongijo.com |
Sumber gambar: beliperumahan.blogspot.com |