Dahsyatnya Positive Feeling Bagi Pendidikan Anak
Kita semua baiklah bahwa pada dasarnya kita menyukai orang-orang yang memancarkan energi positif. Kita senang berada bersahabat dengan mereka yang penuh kegembiraan , ceria , hening , dan tentram. Orang-orang yang memancarkan kebahagiaan umumnya sangat menikmati setiap detik dari kehidupan ini.
Maka dalam pendidikan anak-pun kita tidak dapat mengacuhkan energi positif. Energi ini tidak lain pancaran perasaan-perasaan anggota keluarga. Hati yang penuh dengan ketentraman secara otomatis menularkan gema ketentraman itu di dalam rumah.
Hebatnya , keadaan perasaan kita lebih berpengaruh daripada pikiran. Pernahkah Anda menyadari bahwa Anda eksklusif terpengaruh oleh mood orang-orang di sekitar Anda? Tetapi apakah Anda eksklusif terpengaruh oleh apa yang dipikirkan seseorang di bersahabat Anda? Tentu saja tidak.
Perasaan kita-lah yang bahwasanya paling mensugesti suasana. Mengapa kondisi perasaan kita menjadi penting bagi pendidikan anak?
Ketika seseorang mencicipi kebahagiaan , terbukti mereka lebih kreatif , berguru cepat , mudah bersyukur , intuitif , dan menyerap gosip lebih cepat.
Seluruh kasatmata feeling tersebut menimbulkan otak berada di gelombang alpha. Gelombang inilah yang sangat berperan terhadap tingkat kecerdasan seseorang. Maka dari itu , pelukan hangat dan ciuman sayang kepada anak dapat meningkatkan kecerdasan anak.
Tingkat kedekatan dan KEHANGATAN dengan ibu secara ilmiah terbukti menimbulkan seseorang relatif lebih sukses , lebih bahagia dan lebih sehat di masa kematangannya (umur 40-an).
Hal tersebut di atas merupakan efek domino dari positive feeling yang mereka rasakan di masa kanak-kanaknya. Perasaan-perasaan bahagia tersebut menciptakan kematangan jiwa.
Poor parenting akan terekam sebagai negative feeling pada lubuk hati anak. Terbawa sampai masa dewasa. Pada kasus ektrim , poor parenting diduga menyebabkan gangguan psikis ibarat bipolar disorder , major depression , borderline personality disorder , bahkan burnout disorder.
Oleh balasannya , sudah selayaknya kita kembali mengevaluasi relasi dan tugas kita di dalam keluarga. Selain itu sudah saatnya menciptakan suasana kasatmata di dalam ruang rumah kita.
Maka dalam pendidikan anak-pun kita tidak dapat mengacuhkan energi positif. Energi ini tidak lain pancaran perasaan-perasaan anggota keluarga. Hati yang penuh dengan ketentraman secara otomatis menularkan gema ketentraman itu di dalam rumah.
Hebatnya , keadaan perasaan kita lebih berpengaruh daripada pikiran. Pernahkah Anda menyadari bahwa Anda eksklusif terpengaruh oleh mood orang-orang di sekitar Anda? Tetapi apakah Anda eksklusif terpengaruh oleh apa yang dipikirkan seseorang di bersahabat Anda? Tentu saja tidak.
Perasaan kita-lah yang bahwasanya paling mensugesti suasana. Mengapa kondisi perasaan kita menjadi penting bagi pendidikan anak?
Tingkat Kebahagiaan Meningkatkan Kecerdasan
Positif feeling berdampak besar terhadap tingkat kecerdasan anak. Bagaimana hal ini mampu terjadi? Otak insan memiliki setidaknya empat gelombang: alpha , beta , theta , dan gama.Ketika seseorang mencicipi kebahagiaan , terbukti mereka lebih kreatif , berguru cepat , mudah bersyukur , intuitif , dan menyerap gosip lebih cepat.
Seluruh kasatmata feeling tersebut menimbulkan otak berada di gelombang alpha. Gelombang inilah yang sangat berperan terhadap tingkat kecerdasan seseorang. Maka dari itu , pelukan hangat dan ciuman sayang kepada anak dapat meningkatkan kecerdasan anak.
Positif Feeling Meningkatkan Ketangguhan Mental
Tidak hanya sisi IQ saja yang menerima manfaat dari kasatmata feeling. Sisi mental juga menerima impak besar dari kasatmata feeling. Maka ini penting bagi pendidikan anak.Tingkat kedekatan dan KEHANGATAN dengan ibu secara ilmiah terbukti menimbulkan seseorang relatif lebih sukses , lebih bahagia dan lebih sehat di masa kematangannya (umur 40-an).
Hal tersebut di atas merupakan efek domino dari positive feeling yang mereka rasakan di masa kanak-kanaknya. Perasaan-perasaan bahagia tersebut menciptakan kematangan jiwa.
Positive Feeling Mencegah Gangguan Psikis
Beragam studi menandakan poor parenting banyak mengakitbatkan gangguan psikis terhadap anak. Poor parenting dapat mengacu kepada kurangnya perhatian orang bau tanah terhadap anak dan salah pengasuhan. Misalnya dengan banyaknya bentakan kepada anak-anak.Poor parenting akan terekam sebagai negative feeling pada lubuk hati anak. Terbawa sampai masa dewasa. Pada kasus ektrim , poor parenting diduga menyebabkan gangguan psikis ibarat bipolar disorder , major depression , borderline personality disorder , bahkan burnout disorder.
Oleh balasannya , sudah selayaknya kita kembali mengevaluasi relasi dan tugas kita di dalam keluarga. Selain itu sudah saatnya menciptakan suasana kasatmata di dalam ruang rumah kita.