Bandung Selatan Ramai Diserbu sejak adanya Tol Soroja

Sejak dimulai pengoperasian jalan Tol di Soreang – Pasir Koja (Soroja) mulai akhir tahun lalu sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bandung Selatan, khususnya untuk warga Soreang hingga daerah Pataruman, Kopo, dan Margaasih.

Keberadaan jalan yang bebas hambatan atau jalan TOL ini sepanjang 10,6 kilometer telah berhasil membuat ringkas jarak tempuh Bandung Selatan di Kota Bandung.

Seperti telah diungkapkan Presiden RI Joko Widodo saat peresmian pada Tol Soroja membuka kemungkinan perjalanan dari Kota Bandung menuju Soreang atau sebaliknya yang tadinya membutuhkan lebih dari 1.5 Jam sekarang hanya butuh waktu 12 menit saja.

Bandung Selatan Ramai Diserbu sejak adanya Tol Soroja
Hal ini menjadikan trend positif, untuk konektivitas dan meningkatkan mobilitas sektor ekonomi dari dan menuju Bandung Selatan semakin tinggi.

Seperti diungkapkan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat, Agung Suryamal, hal tersebut membuat kondisi perekonomian Bandung Selatan naik hingga 30%. “Saya prediksi angka tersebut akan bisa dicapai dalam empat atau lima tahun ke depan,” katanya.

Banyak sektor yang diperkirakan akan mulai tumbuh di antara lain tekstil, pariwisata, pertanian dan agroindustri. “Seperti Industri tekstil Bandung Selatan akan semakin berkibar karena kemudahan akses waktu tempuh pengiriman barang sudah semakin efektif,” Agung menjelaskan.

Sementara terjadi perubahan di sektor pariwisata, tidak hanya berbasis wisata alam terlebih untuk wisata kreatif layaknya di Jawa Timur terkenal dengan  Jatim Park di Jawa Timur, atau museum dengan tema budaya. Selain itu, singkatnya waktu tempuh yang semakin efektif juga akan mendorong ekspor tekstil dan agroindustri dari Bandung Selatan.

“Sejak dulu Bandung Selatan akan membantu perekonomian nasional dari pariwisata dan ekspor. Karena kita tahu, pemerintah pusat fokus pada dua hal itu untuk menstablikan perekonomian,” Jelas Agung.

Kadin Jawa Barat yang kini beranggotakan lebih dari 20 ribu pelaku usaha pun telah menyambut baik perkembangan pada infrastruktur Bandung Selatan.

Sekarang Bandung Selatan menurut Agung, telah terbuka peluang investasi baru mengalahkan wilayah utara. Hal ini dijelaskan oleh Agung “Karena lahan di Bandung Utara sudah sangat terbatas plus adanya peraturan KDB (Koefisien Dasar Bangunan), serta adanya isu-isu menyangkut pada lingkungan, tata ruang yang ada hingga resapan air,” katanya.

Di lain sisi, banyak terjadi kemacetan Kota Bandung saat ini sudah sulit diurai. Hal ini sudah merujuk data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat, bahwa Bandung termasuk salah satu kota terpadat di Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 2,6 juta jiwa pertahun 2016.

Bandung Selatan Ramai Diserbu sejak adanya Tol Soroja
Dengan melihat rasio 14 ribu jiwa perkilometer kota Bandung telah melebihi kapasitas. Yang idealnya, jumlah kepadatan penduduk per kilometer persegi di Bandung sebaiknya dihuni oleh 850 orang saja.

Karena kondisi tersebut, kini masyarakat Bandung mulai mencari alternatif untuk lokasi baru digunakan sebagai hunian. Dengan target pada daerah yang memiliki akses mudah, penataan lingkungan yang nyaman serta tersedia fasilitas publik yang lengkap, seperti pada wilayah Bandung Selatan mulai jadi pilihan utama.

Ditambah dengan banyak potensi wisata alam yang melimpah, seolah olah Bandung selatan memiliki prospek sangat cerah bagi masyarakat sekitar, termasuk Jakarta dan daerah lainnya.

Tren Harga Bergerak

Menurut Rumah.com terjadi padda Property Index, median harga properti di Bandung mengalami peningkatan yang dinamis mulai dari kuartal satu (Q1) hingga di Q3 2017. Pada Q1 harga berada di kisaran Rp10,66 juta per meter persegi, naik 2,64% menjadi Rp10,94 juta di kuartal selanjutnya.

Sedangkan kenaikan 1,22% yang  terjadi pada Q3 sehingga menyebabkan harga menjadi terkoreksi positif menjadi Rp11,07 juta per meter persegi. Jika kemudian dirata-ratakan, properti di Bandung akan mampu mencatat nilai kenaikan sekitar 2% tiap kuartal.

Meski sempat mengalami nilai penurunan hingga -1,92% pada Q4 2017, tetapi adanya tren harga kembali stabil mencapai 2,33% pada saat menjelang penutupan kuartal pertama tahun ini.

Kini Sejak proyek Tol Soroja telah dikerjakan, harga properti khususnya rumah tapak di kawasan Katapang dan Soreang menjadi semakin menarik dan tentunya menjadi peluang investasi yang menjanjikan. Padahal sebelumnya harga properti di dua area ini berkembang tidak secepat kawasan yang lebih dekat dengan Kota Bandung hal ini karena kepadatan lalu lintas yang tinggi.

Namun dalam tiga tahun terakhir terjadi peningkatan berada di kisaran 15-20% per tahun. Saat ini, harga tanah di Katapang dan Soreang sudah berada di kisaran Rp2 juta – Rp3 juta per meter persegi tergantung lokasi dan penawaran.

Jika anda kurang memahami karakteristik area di Bandung Selatan, sebaiknya manfaatkan jasa agen properti spesialis agar lebih aman untuk membantu pembelian rumah dan apartemen Anda.

ditulis Fathia Azkia dari rumah.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel