Tips Mempunyai Rumah Sendiri Yang Diidamkan
rumah sendiri - rumah idaman |
Suatu hari aku menulis ihwal tips mempunyai rumah sendiri di sebuah lembaga di kantor daerah aku bekerja, beberapa orang cukup antusias dan menawarkan respon nyata terhadap goresan pena tersebut, oleh sebab itu aku rasa akan sangat bermanfaat jikalau aku menuliskannya di blog ini apa saja tips mempunyai rumah idaman.
Meskipun tidak aku jabarkan panjang lebar, sebab aku hanya akan mengutipkan goresan pena aku tersebut persis ibarat aslinya ibarat berikut:
Demikian isu seputar tips mempunyai rumah sendiri. Anda sanggup membaca goresan pena lainnya yang masih berhungan dengan tips mempunyai rumah, yaitu Tips membeli rumah untuk daerah tinggal keluarga. Sumber http://my-much.blogspot.comSedikit menambahkan bagi yang terbesit untuk mempunyai rumah, tidak hanya di gowasari tapi dimana aja dan rumah apa aja:
Bagi yang tinggal di jogja, pertimbangkan untuk segera mempunyai rumah, sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan, secara umum property berupa rumah atau tanah itu termasuk salah satu yang bisa mengimbangi inflasi, cmiiw kalo ada yang berbeda pendapat. Nah semenjak beberapa tahun terakhir peningkatan nilai property di jogja sudah sangat tinggi, setahun naik berkali-kali.
Rumah dilihat dari kualitas, semua orang menginginkan kualitas rumah yang baik, bagi yang punya kemampuan lebih aku lebih menyarankan untuk membeli tanah kapling trus bangkit sendiri (maksudnya nyari tukang kita yang pantau) atau bangkit lewat mandor terpercaya atau melalui developer kalo mau lebih praktis. 1 kapling tersendiri lebih gampang urusannya daripada beberapa kapling dengan beberapa orang kerjasama. kalo cara menilai kualitas di google banyak infonya, sebelum beli atau bangkit rumah sebaiknya banyak-banyak baca-cara rujukan cara menilai rumah dari segi kualitas.
Rumah dilihat dari segi kenyamanan, semua orang berharap rumahnya nyaman, bersahabat kantor, bersahabat perkotaan, bersahabat jalan besar, bersahabat saluran ke layanan kesehatan, bersahabat dengan daerah perbelanjaan, bersahabat bengkaura, bersahabat sekolah anak-anak, gampang nyari makan, jalannya gak ada tanjak-tanjakan, airnya lancar bening higienis dan sehat, masyarakatnya ramah-ramah, dll bayangkan aja semua kondisi yang nyaman. kalo bisa sanggup semua lebih bagus, kalo tidak bisa, tentukan prioritas, mau kerja dekat, atau mau ngantar anak sekolah mudah, atau yg nyari aman, pertimbangkan malam-malam hujan mati listrik kehabisan gas, lupa charge lampu, korek gak ada lilin juga kehabisan, mau keluar nyari warung kiri kanan muka belakang sawah semua :))
Pengalaman dari pengamatan beberapa komplek perumahan baik yang mahal maupun yang sederhana, bahwasanya tidak ada istilah rugi sih, sebab memang komplek ketika teranyar dibangun itu sepi, apalagi blm pada dibangun, tapi perhatikan berapa usang pembangunan, komplek yang berkala justru pembangunanya malah cepat, hitungan bulan sudah banyak yang menempati, sudah jadi pembicaraan umum banyak orang yang bilang dulu disini harganya cuman segini, tapi kini sudah gak ketulungan, kenapa dulu gak ngambil ya, padahal uangnya dulu ya ada :-d
Oh ya, terkait FLPP untuk tujuan investasi, coba cek lagi persyaratan dari pemerintah, setahuku dulu syaratnya yaitu untuk ditempati sendiri minimal 5 tahun, teranyar boleh dikontrakkan atau dipindahtangakan, kecuali hukum itu diubah lagi (maklum hukum pemerintah tiap tahun bisa berubah-ubah)
Kesimpulan, bahwasanya tidak ada baik dan buruk dalah hal daerah tinggal, semuanya kembali pada prioritas, kebutuhan, kemampuan, dan tujuan. bisa ditambahkan lagi kalo ada yang lain.
Semoga bermanfaat