Investasi Properti Atau Emas: Mana Pilihan Investasi Terbaik?

Microgist. Ya mana yang lebih baik , investasi properti atau emas? Pertanyaan ini bekerjsama tidak begitu signifikan dikala kita membahas investasi itu sendiri. 

Para pakar investasi selalu menyarankan semoga tidak menaruh semua telur dalam satu keranjang. Artinya seluruh instrumen investasi sangat penting sebab masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Mari kita lihat masing-masing kelebihan dan kekurangan dari investasi properti versus emas. 


Kelebihan Investasi Emas
    • Modal untuk investasi emas relatif lebih kecil dibandingkan investasi properti. 
    • Emas lebih liquid. Mudah digadaikan atau diperjual-belikan
.
Itulah dua kelebihan utama dalam investasi emas. Kita bisa membeli emas dalam jumlah kecil , sesuai dengan kemampuan. Teknik menabung emas secara rutin bisa menjadi hal besar. 

Jika Anda mendisiplinkan diri , misalnya membeli emas setiap bulan berapapun jumlahnya , maka dalam 5 tahun Anda sudah menyimpan kekayaan yang luar biasa. Karena nilai emas senantiasa naik dari tahun ke tahun. Lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan uang. 

Tips memilih investasi terbaik
Nilai Investasi Properti Lebih Tinggi Dari Inflasi

Kenaikan harga emas lebih tinggi daripada nilai inflasi. Bahkan bisa lebih tinggi daripada nilai bunga hutang (misalnya KPR). Bandingkan bila Anda menabung dalam bentuk uang , nilainya akan tergerus oleh inflasi. 

Keuntungan lain dalam investasi emas yaitu sifatnya yang lebih liquid , dalam arti mudah dicairkan. Di manapun Anda berada , Anda dengan mudah menjual emas. Kaprikornus kalau sewaktu-waktu membutuhkan dana darurat , bisa menjual emas dengan cepat. 

Rata-rata orang lebih suka dengan sistem menggadaikan. Menjual ataupun menggadaikannya , intinya sangat mudah mencairkan uang dari emas. 


Kelebihan Investasi Properti

    • Kenaikan harga relatif lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya. 
    • Relatif tidak ada resiko
    • Bisa dijaminkan ke bank
    • Bisa menghasilkan cashflow , misalnya dengan disewakan atau dikontrakan.

    Kenaikan harga properti cenderung sangat cepat. Terlebih pada daerah-daerah tertentu , menyerupai Subang- Jawa Barat , sebab adanya jalan tol dan pembukaan daerah industri.

    Memiliki properti menyerupai tanah atau rumah juga sangat kecil resiko. Karena bekerjsama resiko sudah dikunci oleh dirinya sendiri. Berapapun nilai belinya , harganya akan terus menerus naik. Artinya resikonya sudah terkunci oleh kenaikan harga yang bisa dikatakan "pasti."

    Seperti investasi emas , properti juga bisa dijaminkan asalkan sudah SHM. Selain itu investasi properti bisa menghasilkan pemasukan kalau disewakan.


    Jadi , Investasi Properti Atau Emas?

    Dengan membandingkan banyak sekali kelebihan tersebut , kita tentukan mana investasi terbaik. Caranya dengan melihat kondisi keuangan kita.

    Saya lebih menyarankan properti , karena:
    • Keuntungan Lebih Besar
    • Bisa dijadikan pasif income: disewakan , digarap , dikontrakan
    • Kenaikan Harga Lebih Melesat


    Studi Kasus Investasi Properti

    [2013] Yunus , seorang pembeli dari Cirebon berniat membeli tanah untuk investasi jangka panjang. Ia memiliki pertimbangan apakah harus membeli tanah di Kuningan dan dijadikan kebun kayu albasiah , atau membeli tanah di Subang.

    Waktu itu beliau hanya memegang uang 30 juta. 


    Tanah di Kuningan , Jawa Barat

    Pertimbangan Pertama. Tanah di Kuningan termasuk termurah di pulau Jawa. Di sana berkembang agro urusan ekonomi penanaman kayu albasiah.

    Harapan: Ia dapat memanen albasiah dalam 5-6 tahun mendatang. Harga kayu dikala beliau ingin membeli berkisar 1.2 juta/pohon. Hitungan garang beliau bisa menerima 150 - 200 juta dalam jangka 5 tahun.


    Tanah di Subang , Jawa Barat

    Pertimbangan Kedua. Saya menawarkannya tanah di Subang. Adapun pertimbangannya ialah melihat capital gain yang terus melonjak.

    Pembuatan jalan tol , adanya pembukaan pabrik , dan daerah industri merupakan faktor utama mengambil tanah di Subang.

    Selain itu , beliau juga bisa menanam pohon albasiah kalau berminat. Jika tidak , beliau bisa mengambil keuntungan dari tanah darat tersebut yang ditumbuhi pohon rambutan.

    Akhirnya , beliau memilih tanah di Subang. Tanah tersebut masuk ke dalam zona industri.


    Dalam 1 Tahun ...

    Tanah seluas 3000 m2 yang dibelinya hanya dengan 30 juta + biaya notaris , melonjak menjadi 100 juta lebih. Tanah dengan kisaran harga tersebut hanya membutuhkan hitungan ahad apabila ingin dijual.

    Terlebih sudah ada perusahaan yang ingin membuka daerah industri , beliau tinggal datang ke perusahaan tersebut dan pribadi menerima uang - kalau beliau berminat.

    Kaprikornus dengan begitu Anda bisa mengetahui mana yang lebih baik , investasi properti atau emas?


    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel