Kemiringan Atap Rumah Tinggal Sesuai Bahan
Kemiringan Sudut Atap Yang Ideal Sesuai Bahan. Saya pernah mengalami ini. Setiap hujan atap rumah selalu bocor.
Setelah diperbaikipun masih saja bocor.
Usut bukan usut bukan sebab genteng yang rusak atau retak. Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan kemiringan sudut atap yang tidak ideal.
Sehingga pedoman air hujan tidak mengalir secara baik.
Masing-masing materi mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Oleh sebab itu pandai-pandailah memilih jenis atap. Sesuaikan dengan kondisi dan keadaan.
Rumah-rumah di Eropa memiliki sudut kemiringan yang lebih curam. Hal ini untuk menghindari dampak buruk animo salju.
Sedangkan rumah-rumah di daerah tropis , ibarat Indonesia tidak perlu ibarat di Eropa.
Sudut kemiringan atap bertujuan semoga air hujan mengalir dengan baik sehingga tidak terjadi kebocoran.
Banyak yang menyangka , atap beton tidak perlu kemiringan asalkan cara mengecor yang benar.
Padahal tidak demikian.
Meskipun menggunakan atap cor atau beton , perlu adanya kemiringan semoga air hujan dapat mengalir.
Berapa derajat yang diperlukan?
5 derajat sudah cukup untuk dak.
Tips: Untuk menghindari rembes atau bocor , gunakan lapisan waterproof. Adukan semen yang baikpun sangat besar lengan berkuasa terhadap merembes atau tidaknya dak.
Tidak sedikit perumahan yang mengaplikasikan atap cor atau atap beton.
Mungkin Anda juga ingin mengaplikasikannya untuk rumah Anda.
Memang ada kekurangan dari atap cor ini. Yakni apabila terjadi kerusakan , maka kita biasanya kesulitan untuk menerima genteng baru.
Kecuali jikalau di daerah Anda memang sudah umum menggunakan atap cor.
Lalu , berapa derajat sudut kemiringan atap beton?
Para hebat menyarankan 30 sampai 35 derajat.
Seng atau asbes ialah dua materi atap yang sangat dikenal. Sebelum hadirnya aneka macam jenis atap ketika ini , masyarakat hanya mempunyai alternatif seng dan asbes.
Aplikasi atap seng sangat umum khususnya di Indonesia daerah Timur.
Apalagi di daerah pulau-pulau kecil. Atap seng/asbes tidak membuat repot , baik dalam pengerjaannya maupun pemeliharaannya.
Sudut kemiringan atap seng atau asbes sebaiknya tidak kurang dari 10 derajat.
Anda mampu menerapkannya mulai dari 5 derajat sampai 25 derajat.
Sekitar awal tahun 2000-an , masyarakat Indonesia mulai mengenal atap genteng metal.
Mereka lebih mengenalnya sebagai “Multiroof” sebab merk tersebut yang pertama kali mengedukasi masyarakat.
Genteng jenis ini sangat praktis.
Sisi kepraktisannya menjadi nilai lebih dari genteng metal.
Untuk memasang atap jenis ini , dibutuhkan sudut kemiringan 25 sampai 35 derajat.
Genteng jenis ini sangat umum dipakai di Indonesia. Meskipun rentan terhadap bocor sebab mudah retak , atap jenis ini memiliki banyak kelebihan.
Salah satunya untuk meredam panas.
Jika ingin genteng tanah liat yang lebih mengagumkan dan tahan lama , Anda mampu memilih genteng glasir.
Genteng glasir ialah genteng tanah liat yang diberi lapisan. Sehingga mengurangi dampak kebocoran maupun rembesan.
Sudut kemiringan atap genteng tanah sebaiknya tajam. Semakin tajam sudut kemiringannya semakin baik.
Sudut kemiringan minimal ialah 30 derajat.
Jenis atap ini merupakan inovasi dari atap metal. Bahan atap spandek merupakan campuran dari alumunium dan seng.
Atap spandek lebih lentur. Hal ini sebab adanya materi silikon.
Atap spandek sangat cocok diaplikasikan untuk pabrik , toko , mall , dan sejenisnya.
Bahan ini diklaim sebagai materi atap yang paling awet. Hanya saja sebab materi dasarnya logam , daya serap terhadap panas sinar matahari sangat tinggi.
Level kemiringannya berkisar antara 5 derajat sampai 60 derajat.
Berikut ini rangkuman level kemiringan untuk aneka macam jenis atap.
Atap Cor 30-60 derajat. Jarak reng 25.5-35.5 cm.
Atap Dak: 5 derajat
Atap Seng/Asbes: 5-25 derajat. Jarak reng 60 cm.
Genteng Metal: 15-90 derajat. Untuk rumah 25-35 derajat. Jarak reng 36-38.5 cm.
Genteng Tanah Liat: 30-60 derajat. Jarak reng 26 cm.
Atap Spandek: 5-60 derajat. Jarak reng 60cm.
Tips:
Sesuaikan dengan kondisi daerah Anda. Jika curah hujan di daerah tinggi , sebaiknya tambahkan level kemiringannya.
Menghitung atau menentukan sudut kemiringan atap sangatlah mudah.
Alat:
Triplek/karton.
Jarum/paku diberi benang dan pemberat.
Buat dua titik C dan A.
Buat garis lurus CA.
Tancapkan paku berbenang pada garis C.
Letakan triplek pada titik atap yang paling tinggi.
Biarkan benang lurus oleh gaya gravitasi.
Kemudian geserkan triplek ke kiri atau kanan sesuai dengan sudut kemiringan yang diinginkan.
Tandai garis lurus benang.
Anda sudah menerima ukuran sesuai dengan keinginan.
Tips:
Level kemiringan yang landai riskan terhadap hujan angin. Level kemiringan yang sangat tajam membuat genteng (tanah/keramik) mudah melorot. Gunakan sudut kemiringan terbaik dari masing-masing materi atap.
Setelah diperbaikipun masih saja bocor.
Usut bukan usut bukan sebab genteng yang rusak atau retak. Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan kemiringan sudut atap yang tidak ideal.
Sehingga pedoman air hujan tidak mengalir secara baik.
Bahan Atap Beda , Kemiringanpun Beda
Sekarang banyak pilihan materi atap. Mulai dari genteng tanah liat sampai metal.Masing-masing materi mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Oleh sebab itu pandai-pandailah memilih jenis atap. Sesuaikan dengan kondisi dan keadaan.
Rumah-rumah di Eropa memiliki sudut kemiringan yang lebih curam. Hal ini untuk menghindari dampak buruk animo salju.
Sedangkan rumah-rumah di daerah tropis , ibarat Indonesia tidak perlu ibarat di Eropa.
Sudut kemiringan atap bertujuan semoga air hujan mengalir dengan baik sehingga tidak terjadi kebocoran.
#1. Kemiringan Atap Dak
Berilah sudut kemiringan pada dak semoga air tidak menggenang. |
Banyak yang menyangka , atap beton tidak perlu kemiringan asalkan cara mengecor yang benar.
Padahal tidak demikian.
Meskipun menggunakan atap cor atau beton , perlu adanya kemiringan semoga air hujan dapat mengalir.
Berapa derajat yang diperlukan?
5 derajat sudah cukup untuk dak.
Tips: Untuk menghindari rembes atau bocor , gunakan lapisan waterproof. Adukan semen yang baikpun sangat besar lengan berkuasa terhadap merembes atau tidaknya dak.
#2. Atap Cor/Beton
Atap beton umum dipakai pada perumahan regency. |
Tidak sedikit perumahan yang mengaplikasikan atap cor atau atap beton.
Mungkin Anda juga ingin mengaplikasikannya untuk rumah Anda.
Memang ada kekurangan dari atap cor ini. Yakni apabila terjadi kerusakan , maka kita biasanya kesulitan untuk menerima genteng baru.
Kecuali jikalau di daerah Anda memang sudah umum menggunakan atap cor.
Lalu , berapa derajat sudut kemiringan atap beton?
Para hebat menyarankan 30 sampai 35 derajat.
#3. Atap Seng/Asbes
Genteng asbes sebaiknya dihindari sebab mengandung asbestor. Berbahaya bagi paru-paru. |
Seng atau asbes ialah dua materi atap yang sangat dikenal. Sebelum hadirnya aneka macam jenis atap ketika ini , masyarakat hanya mempunyai alternatif seng dan asbes.
Aplikasi atap seng sangat umum khususnya di Indonesia daerah Timur.
Apalagi di daerah pulau-pulau kecil. Atap seng/asbes tidak membuat repot , baik dalam pengerjaannya maupun pemeliharaannya.
Sudut kemiringan atap seng atau asbes sebaiknya tidak kurang dari 10 derajat.
Anda mampu menerapkannya mulai dari 5 derajat sampai 25 derajat.
#4. Atap Genting Metal (Multiroof)
Atap baja semakin dikenal masyarakat. |
Sekitar awal tahun 2000-an , masyarakat Indonesia mulai mengenal atap genteng metal.
Mereka lebih mengenalnya sebagai “Multiroof” sebab merk tersebut yang pertama kali mengedukasi masyarakat.
Genteng jenis ini sangat praktis.
Sisi kepraktisannya menjadi nilai lebih dari genteng metal.
Untuk memasang atap jenis ini , dibutuhkan sudut kemiringan 25 sampai 35 derajat.
#5.Atap Genteng Tanah Liat/Keramik
Kemiringan atap keramik 30 derajat. |
Genteng jenis ini sangat umum dipakai di Indonesia. Meskipun rentan terhadap bocor sebab mudah retak , atap jenis ini memiliki banyak kelebihan.
Salah satunya untuk meredam panas.
Jika ingin genteng tanah liat yang lebih mengagumkan dan tahan lama , Anda mampu memilih genteng glasir.
Genteng glasir ialah genteng tanah liat yang diberi lapisan. Sehingga mengurangi dampak kebocoran maupun rembesan.
Sudut kemiringan atap genteng tanah sebaiknya tajam. Semakin tajam sudut kemiringannya semakin baik.
Sudut kemiringan minimal ialah 30 derajat.
#6. Atap Spandek
Atap spandek lebih lentur. |
Jenis atap ini merupakan inovasi dari atap metal. Bahan atap spandek merupakan campuran dari alumunium dan seng.
Atap spandek lebih lentur. Hal ini sebab adanya materi silikon.
Atap spandek sangat cocok diaplikasikan untuk pabrik , toko , mall , dan sejenisnya.
Bahan ini diklaim sebagai materi atap yang paling awet. Hanya saja sebab materi dasarnya logam , daya serap terhadap panas sinar matahari sangat tinggi.
Level kemiringannya berkisar antara 5 derajat sampai 60 derajat.
Rangkuman Level Kemiringan Atap Berbagai Jenis
Berikut ini rangkuman level kemiringan untuk aneka macam jenis atap.
Atap Cor 30-60 derajat. Jarak reng 25.5-35.5 cm.
Atap Dak: 5 derajat
Atap Seng/Asbes: 5-25 derajat. Jarak reng 60 cm.
Genteng Metal: 15-90 derajat. Untuk rumah 25-35 derajat. Jarak reng 36-38.5 cm.
Genteng Tanah Liat: 30-60 derajat. Jarak reng 26 cm.
Atap Spandek: 5-60 derajat. Jarak reng 60cm.
Tips:
Sesuaikan dengan kondisi daerah Anda. Jika curah hujan di daerah tinggi , sebaiknya tambahkan level kemiringannya.
Cara Menentukan Level Kemiringan Atap
Menghitung atau menentukan sudut kemiringan atap sangatlah mudah.
Alat:
Triplek/karton.
Jarum/paku diberi benang dan pemberat.
Gunakan teknik segitiga untuk menerima sudut kemiringan. |
Buat dua titik C dan A.
Buat garis lurus CA.
Tancapkan paku berbenang pada garis C.
Letakan triplek pada titik atap yang paling tinggi.
Biarkan benang lurus oleh gaya gravitasi.
Kemudian geserkan triplek ke kiri atau kanan sesuai dengan sudut kemiringan yang diinginkan.
Tandai garis lurus benang.
Anda sudah menerima ukuran sesuai dengan keinginan.
Tips:
Level kemiringan yang landai riskan terhadap hujan angin. Level kemiringan yang sangat tajam membuat genteng (tanah/keramik) mudah melorot. Gunakan sudut kemiringan terbaik dari masing-masing materi atap.